ECU PCX 2018 koit gara-gara ganti throttle body??

pcx150engine-a.png

Menanggapi personal message baru-baru ini, kalau menggunakan throttle body CB150R/CBR150R tipe lama (yang belum menggunakan lampu utama LED) di PCX 2018 alias PCX lokal menyebabkan ECU-nya mati.

Hal ini disebabkan oleh layout dari pin keluar sensor set throttle body CB150R/CBR150R lama tidak sesuai dengan layout pin keluar sensor set throttle body keluaran terbaru, yakni sejak munculnya PCX LED dan motor setelahnya yang menggunakan sensor set throttle body yang berbeda meskipun sama-sama mengadopsi soket kaki 5 yang sama dengan throttle body seri lama.

Perhatikan perbedaan kedua sensor set throttle body yang digunakan oleh masing-masing motor di bawah ini:

sensor tps 3.jpg

Terlihat berbeda bukan antara versi lama, dengan versi yang lebih baru. Versi lama adalah nomor pertama dan kedua dari kiri gambar di atas, sedangkan yang versi lebih baru menggunakan nomor ketiga dan keempat dari kiri. Apa perbedaannya? Nomor 1 dan nomor 3 umum kita temukan pada motor dengan mesin berdiri seperti New CB dan keluarga mesinnya, sedangkan nomor 2 dan 4 kita temui pada mesin tiduran seperti skuter matic.

Jika dilihat pin keluar sensor untuk versi lama, adalah sebagai berikut (perhatikan nomor pada gambar):

sensor tps.jpg

  1. Manifold Pressure Sensor, atau MAP sensor.
  2. Throttle Position Sensor, atau TPS.
  3. SG / Sensor Ground.
  4. VCC / 5+ volt.
  5. Intake Temprature Sensor, atau IAT sensor.

Sedangkan pada sensor versi yang lebih baru, menggunakan layout yang berbeda, yaitu (perhatikan nomor pada gambar):

sensor tps 2.jpg

  1. Manifold Pressure Sensor, atau MAP sensor.
  2. VCC / 5+ volt.
  3. Throttle Position Sensor, atau TPS.
  4. SG / Sensor Ground.
  5. Intake Temprature Sensor, atau IAT sensor.

Perbedaan memang hanya pada 3-pin yang berada di tengah-tengah soket sensor tersebut, namun pemaksaan pemasangan pada engine management yang menganut keluaran sensor yang berbeda akan menimbulkan eror pada sensor dan menyalanya check engine light atau CEL. Pada jangka pemakaian yang panjang, dapat menyebabkan tewasnya ECU pada motor teserbut.

Sebetulnya, untuk user PCX 2014 (LED) dan PCX lokal tetap bisa menggunakan throttle body tipe lawas dengan menyesuaikan keluaran pin pada socket sensor throttle body sebelum melakukan pemasangan. Dengan menukarkan posisi 3-pin di tengah menyesuaikan pin keluar throttle body CB150R/CBR150R lawas.

Jika tidak ingin melakukan perubahan pada soket sensor throttle body maka untuk meng-upgrade throttle body dapat menggunakan throttle body kepunyaan Sonic 150R dan saudara-saudaranya (New CB150R, CBR150R LED, Supra GTR). Karena throttle body pada motor tersebut menggunakan layout pin keluar yang sama. Hanya perlu menukar sensor set pada throttle body tersebut dengan sensor set yang menempel pada throttle body PCX 2014/2018, jika dirasa perlu saja.

Perlu diingat bahwa warna kabel pada tiap-tiap versi motor dapat berbeda, agar melakukan double check dengan wiring diagram masing-masing motor yang digunakan. Namun, biasanya pin keluar pada sensor akan sama saja.

Semoga tulisan ini dapat membantu rekan-rekan sekalian, agar tidak terjadi lagi ECU koit gara-gara penggantian throttle body dan minimnya pengetahuan user sekalian..

Pasang throttle body CB150R/CBR150R di Vario 150 / PCX 150, the expensive but reliable way.

Selamat pagi/siang/sore/malam bagi para pembaca blog, khususnya bagi yang kesulitan cari informasi dan refrensi tentang pemasangan throttle body CB150R atau CBR150R ke Vario 150 atau Vario 125-nya yang berkapasitas mesin 150 cc keatas..

Throttle body Vario 150 yang berukuran 26 mm sebetulnya sudah mumpuni untuk melayani mesin berkapasitas 149-153 cc, buktinya banyak yang kentjaang motornya. Gw aja kalah. ngoahahaha. Tapi pasti ada aja diantara kalian yang penasaran, bisa gak atau ada gak sih throttle body yang lebih gede lagi yang bisa dipasangkan ke Vario gw?

78056

Throttle Body CB150R on Vario 153. Lho kok Vario 153 bray? bukan 150?

Untuk para owner PCX 150, kalian bisa berbahagia karena cost cutting kalian disini besar sekali, karena motor situ udah menggunakan intake pipe yang sesuai dengan throttle body CBR150R. Terlebih lagi dengan throttle body CBR150R, bukan CB150R ya, IACV (Idle-air control valve) tetap bekerja! alias tetep otomatis idle-nya, plus IAT (intake air temperature) dan MAP (Manifold Absolute Pressure) tetap bekerja seperti normalnya, enak yak punya PCX.. Enak dipake, di dompet kaga. πŸ˜€ ngohahaha.


Sebelum lebih lanjut, gw pengen kalian keep in mind bahwa modifikasi ini adalah jalur mahal. Tersedia kok jalur murah, tapi dengan konsekuensi box bagasi kalian di bolongin. Ada juga yang bikin custom dengan memotong intake pipe dari v125/150 terus dikawinkan dengan selongsong alumunium yang bisa accept karet insulator throttle body CB150. Terserah mau pilih yang mana, hehe.

Kenapa gw bilang mahal? Karena gw udah ngerasain sendiri. Pasang throttle body CB150R, gw abis gak kurang dari Rp 1.000.000,- buat mewujudkan pemasangan throttle body ini. Udah gw bilang ya, keep in mind.


 

P_20160212_130215

Intake PCX 150 Old dengan karet insulator CB150R

The very first step, adalah mengganti intake pipe bawaan Vario 125 / 150 dengan intake pipe milik PCX 150 OLD (2014 kebawah). Kenapa kok milik PCX 150 old, emang ada apa dengan yang new? Intake pipe New PCX 150 (2015), memiliki bentuk yang sama dengan Vario 125 / 150. Berbahagialah kalian owner PCX 150 old, dan bagi kalian owner New PCX 150 gausah berkecil hati, tinggal beli.. Gw tau duit lu banyak makanya beli PCX, bukan Vario 150. Ngoahahaha..

insulator band

Cuma beli yang nomor 19 dan 5 saja.

Apa aja barang yang dibeli?

Barang pokok yang dibeli adalah intake pipe dan joint injector milik PCX 150 old, karena intake pipe PCX 150 old memiliki end pipe untuk join throttle body dari karet, bukan langsung bolt-on seperti intake pipe Vario 125/150. Joint injector juga menjadi hal penting, karena intake pipe PCX 150 old cuma bisa dipasangkan dengan joint injector PCX 150 old.. Gituu..

  • 17111-KZY-950, Pipe Intake. Intake PCX 150 old dibanderol seharga Rp 411.000,-. Mahal bukan? Ya memang mahal..
  • 17565-KWN-710, Joint Complete Injector. Yak ini adalah joint injector pasangan dari intake pipe PCX 150 old. Cuma bisa pake yang ini ya.. dibanderol seharga Rp 133.000,-.
  • 17119-KZY-700, Insulator Intake Pipe. Buat kalian user Vario 150 atau PCX 150 (old dan new), benda ini gausah kalian beli karena bawaan motor udah sama, hehe. Untuk user Vario 125, silakan beli ini. Soalnya insulator intake pipe PCX lain dengan insulator intake pipe milik Vario 125. Oh ya, jangan lupa dengan O-Ringnya, part numbernya: 91301-KRJ-901. Boleh beli 2 pcs atau 1 pc saja. Insulator ini dibanderol seharga Rp 27.000,- dan o-ringnya Rp 3.500,- per pc.
  • 16211-KTY-D31, Insulator Carburetor. Ini wajib dibeli, baik user PCX 150 juga harus beli ini. Karet insulator ini fungsinya untuk menghubungkan throttle body dengan intake pipe. Karena karet insulator milik PCX 150 tidak bisa dipasangkan dengan throttle body CBR150R, maka benda ini juga wajib dibeli. Hehe. Untuk harganya, insulator ini dibanderol seharga Rp 25.000,-
  • 16216-KTY-D31, Insulator Band. Fungsinya buat klem-an throttle body CB, murah kok hanya Rp 4.500,-.

Untuk user PCX 150 old, maka 3 barang pertama diatas tidak perlu dibeli lagi, cukup karet insulatornya saja. Beli yang belakangnya D31 ya, jangan D30, muahaal. Hehehe.


tb cb150

Throttle Body CB150R di part catalog.

Second step, adalah membeli throttle body. Untuk user Vario 125/150, gw sarankan beli throttle body milik CB150R karena throttle body ini tidak memiliki IACV (Idle Air Control Valve), karena Vario 125/150 tidak dilengkapi dengan pengendali IACV dari sononya, hehe. Untuk user PCX 150, berbahagialah, kalian bisa pilih throttle body CB150R atau CBR150R, gw sih menyarankan throttle body milik CBR150R karena PCX dari lahir juga sudah menggunakan IACV, dan kalo pake throttle body CBR fungsi tersebut tetap dipertahankan bray. hehe.

P_20160212_163117

Throttle body CB150R yang sudah dikawinkan dengan intake PCX 150.

Untuk tempat belinya ada 2 sumber.. Pertama resmi melalui HEPS, kedua second hand goods lewat forum atau tempat jual-beli online seperti Buk*lapak atau Tok*pedia.

  • 16400-K15-901, Throttle Body Assembly. Throttle body kepunyaan CB150R ini dibanderol seharga Rp 882.000,- di HEPS dan sudah termasuk Injectornya. Untuk user Vario, lebih baik pilih yang ini. Barang ini juga tersedia di forum/situs jual-beli online kok, silakan searchning.
  • 16400-KPP-T02, Throttle Body Assembly. Throttle body milik CBR150R Thailand ini dibanderol seharga Rp 2.055.000,- di HEPS dan sudah termasuk injektornya, harga yang fantastis, hehehe. Mendingan cari di situs jual-beli online, jauh lebih muraah. hehe. Untuk user PCX 150, lebih baik pilih throttle body ini, atau…
  • 16400-K45-N01, Throttle Body Assembly. Throttle body ini milik CBR150R Indonesia, alias lokal. Untuk barunya dibanderol Rp 1.226.000,- di HEPS berikut injektornya, harganya tetep fantastis yak.. hehe. Untuk second hand-nya mungkin belum tersedia sampai post ini ditulis, tapi silakan dicari aja, hehe.

Tidak cukup sampai disitu. Throttle body CB150R maupun CBR150R perlu sedikit sentuhan akhir, yaitu pada bagian moncong belakangnya yang berhubungan dengan selang intake dari box filter. Yap, ukurannya perlu diperkecil, coba liat gambar yang udah dikawinin sama intake pcx, bokongnya udah dibubut untuk mengakomodasi ukuran selang intake PCX 150.

481916_f34e6b2f-198a-4df6-8068-5248f872b5a0

Throttle Body CB

481916_bf644745-21b0-4233-a6dc-98a0d37dbcc5

Throttle Body CBR

Ukuran standar bokong throttle body CB150 atau CBR150R adalah 47 mm (kalau tidak salah, sudah lupa. hehe), sedangkan ukuran bokong throttle body Vario 125/150 atau PCX adalah 41 mm. Kalau masih mau pake box filter, maka modifikasi pada pantat throttle body ini wajib dilakukan, jika tidak ingin pakai box filter atau open filter, atau pakai filter jamur, maka hal ini tidak wajib dilaksanakan.

Ngurang 6 mm dong berarti? tenang bray, diameter dalam throttle body CB150R itu 35 mm. Dengan diameter luar 41 mm, berarti masih nyisa 6 mm lagi, alias 3 mm kanan-kiri, masih tebal toh..

img-20160208-wa0021.jpg

Pantat yang udah dibubut jadi lebih kecil, jangan lupa cekungannya juga dibuat yak.

Bawa aja throttle body bawaan motor dan throttle body CB150R/CBR150R ke tukang bubut, dan minta tolong untuk menyamakan ukuran pantat belakang throttle body. Biayanya bervariasi, tapi ini tergolong pekerjaan sulit karena membutuhkan kepresisian tinggi dan bagian throttle body yang nempel ke chuck bubut lathe cuma mulut throttle bodynya. Plus harus center pula throttle bodynya. Dulu sih gw ngebubut pantat throttle body kena Rp 70.000,-

img-20160208-wa0023.jpg

yess, muat dan PNP dengan selang intake PCX 150.


Untuk user PCX, masalah kalian selesai disini.. Kabel sensor set dan IACV tinggal pasang, joss. Untuk user Vario, masalah kalian disini adalah socket throttle position sensor kalian nggak sama dengan throttle body CBR150R, ngoahahaha. Cara ngakalinnya ? Banyaak. hehe.

Cara pertama, cara paling halus. Adalah dengan mencari socket 5 pin yang cocok dengan sensor set throttle body CB150R kepunyaan kalian, ada yang jual kok, tapi harganya cukup mahal. Tapi dengan cara ini, kalian mempertahankan kemudahan bongkar-pasang throttle body, hehehe. Gw pribadi nggak pakai cara yang ini sih, soalnya keberatan untuk beli socketnya. Mending beli kabel body second, dah dapet socketnya plus rumah sekring dan socket relay semua-mua-nya, hahaha.

Cara kedua, cara yang masih agak halus, namun nanti agak repot untuk bongkar pasang throttle body. Yaitu kalian harus mempersiapkan kabel pendek (10-15 cm cukup) berkualitas cukup baik 3 buah dengan warna yang berbeda-beda tiap kabelnya, lalu kalian juga butuh kawat tipis dan kuat buat nyolok ke socket kabel body Vario, hehe. Kalo gw sih pake kaki resistor gitu. Caranya, baca baik-baik. Throttle body CB150R terdiri dari 5 pin, kita bakal nyolok ujung kabel ke pin tersebut! haha. Panaskan sedikit ujung kabel yang mau dicolok, lalu ketika sudah agak lentur karet kabelnya, segera colokan kabel tersebut ke pin di sensor set throttle body! ngoahahaha.

img-20160212-wa0012.jpg

Colok-colok, buahahaha. Warnanya sama, jangan ditiru, ntar kesulitan pas bongkar-pasang!

Pin yang dipakai hanya 3 pin yang ada ditengah, jadi pin di pinggir dibiarkan saja, alias jangan ikutan dicolok. Ketika semua kabel sudah tercolok dengan baik, tekuk keatas kabelnya dan ikatkan kabel ties yang kuat, mencegah kabel yang kita colok buat pindah-pindah dari tempatnya. Kemudian ujung kabel yang lain jangan dilupakan, tapi dengan cara yang sedikit berbeda, pakai solder. Solder kawat atau kaki resistor/dioda ke ujung kabel, solder yang rapi dan tipis saja cukup. Hehe, lalu jangan lupa dikasih isolasi secukupnya (ujungnya masih nongol ya buat masuk ke socket TPS).

p_20160304_101638.jpg

Colok aja ke kabel body TPS. Ngoahahaha.

Kemudian kita colok dah ke socket TPS.. Boleh colok ngasal yang penting nyala (kaga direkomendasikan), boleh ditebak-tebak dengan menggunakan AVO meter, dicek resistansinya tiap-tiap pin, dibandingkan dengan tiap pin pada throttle body bawaan motor. Dilihat dari gambar diatas, urutannya gini.

  • Kabel throttle body PALING KANAN, dihubungkan dengan pin PALING KIRI kabel body TPS.
  • Kabel throttle body TENGAH, dihubungkan dengan pin PALING KANAN kabel body TPS.
  • Kabel throttle body PALING KIRI, dihubungkan dengan pin TENGAH kabel body TPS.

Kalo kabelnya beda warna, ntar pas bongkar pasang pasti mudah buat ngebedainnya, gak kayak gw, agak bingung kalo bongkar pasang. Hahaha. Jangan lupa dikabel ties yang kuat ya, dua atau tiga kalo perlu kayak gambar diatas!

Lalu socket tersebut jangan dibungkus plastik, rawan nampung aer, mendingan diisolasi aja sampai tertutup, dah gitu aja. Coba user PCX, bener-bener less hassle dah buat bagian ini.

p_20160228_193456.jpg

Unit terpasang.

Cara ketiga, cukup reliable.. Yaitu sambungan antara pin sensor set throttle body dibuat permanen saja, pake lem tembak secukupnya. Sambungan di kabel body juga dibuat permanen dengan lem tembak secukupnya. Lho… hahaha. Tenang bray, buatkan socket tambahan pake socket kaki 3 yang biasa kita pake itu, jadi lepas-pasangnya disitu, bukan bongkar pasang pin yang nyangkut di kabel body.. hehehe.


 

Kemudian untuk kabel gas, lubang kepunyaan CB150R perlu dibesarkan karena bawaannya kekecilan, hehe. Lalu kan bentuknya seperti U, itu perlu diluruskan menjadi seperti L. Sehinggal kabel gas Vario 125/150 bisa masuk.. Untuk kabel gas cuma perlu dipakai yang pull/tarik, sedangkan yang pushnya optional aja dipasang, alias ngga perlu-perlu amat.. Untuk user PCX, tinggal kaitkan aja kabel gas dengan lubang throttle body CBR150R, pnp bray.

Alternatifnya untuk user Vario, cantolan kabel gas BISA diganti dengan milik CBR atau dicustom di tukang las.. Cantolan kabel gas CBR part numbernya : 16169-KPP-T01, seharga Rp 103.000,- di HEPS. Tinggal dipasangin aja, gak pake ribet lagi.


Kemudian muncul pilihan penggunaan injektor.. Hahaha.

Kalo gw pribadi menyarankan untuk pakai aja injektor CB atau CBR yang ada di throttle body. Pindahkan injektor CB/CBR yang ada di throttle body tersebut ke intake pipe dan disambungkan ke sinyal injektornya. Lalu injektor yang sebelumnya ada di intake pipe, dipasangin aja lagi ke throttle body, buat nutup lobangnya.. Atau kalau nggak mau ada injektor nganggur disitu tapi pengen lobangnya ditutup, bisa pake lem besi / epoxy saja, tinggal ditutup dan tunggu sampai kering. Pastikan jika menggunakan epoxy, campuran tidak meluber kemana-mana dan mengotori bagian dalam throttle body.

p_20160229_172416.jpg

Injektor yang di throttle body tidak dipakai. Kita pakai injektor di intake pipe.


Langkah terakhir adalah, reset Throttle Postion Sensor dan Reset ECM/ECU. Rasanya kalian sudah paham gimana caranya, apalagi yang sudah mengenal PGM-FI cukup lama dan doyan oprek motornya. Hehe.

p_20160215_203929.jpg

Sebelum reset TPS, pastikan kabel sinyal yang tadi diakalin sudah pas posisinya dan aman (tidak mudah lepas). Setelah reset TPS, setel idle rpm motor (buat vario 125/150, PCX sudah akan menyesuaikan sendiri melalui IACV-nya). Kemudian pastikan ISS (Idling Stop System) dapat diaktifkan, untuk motor yang dilengkapi ISS. Karena fungsi ISS ini tetap aktif lho setelah penggantian throttle body ini.


Nyampe juga kita di ujung postingan kali ini.. Hehehe. Jika ada yang kurang jelas, mohon maaf yak, silakan ditanyakan di kolom komentar, atau tanya langsung via WhatsApp juga boleh (bagi yang tau, yang belom tau silakan cari tau. hahaha).


p_20160121_072301.jpg

Solo Touring, Bogor-Jogja. Pas di GSP-UGM, abaikan sendalnya. hahaha.

 

 

Paduan Upgrade Vario 125 (old/new) jadi 150 cc.

Halo broh, geber terus yak sampe speedometer mentok πŸ˜€

Kali ini mau sharing tentang upgrade Vario 125 sampeyan semua baik Old dan New menjadi 150 cc, mulai dari yang minim biaya (bagi yang budget pas-pasan) sampai yang full-spek upgrade 150 cc buat yang biayanya ada. Tapi sih sebetulnya dalam hati ane bakal nyuruh langsung full-spek aja, jangan tanggung-tanggung, soalnya males bongkar mesin beberapa kali demi nyicil part, tapi itu sih kembali ke hati masing-masing rider Vario 125 sekalian πŸ˜€ hehehe.

f39ea0db65c4759226aa394b4ec2094c_f1897

Vario 150 Exclusive

Siapa sih di sini yang Vario 125 nya gak pengen sedikit lebih ngacir dari motor lainnya? Mungkin ada yang bilang kalo Vario atau motor matic lainnya itu nyaman untuk commuting alias gak perlu ngacir-ngacir amat, itu memang betul. Selain untuk jalan santai, juga gak salah rasanya upgrade dikit supaya lebih bertenaga.

WP_20141018_001

Blok dan piston original Vario 125.

Vario 125 pada dasarnya memiliki ruang bakar dengan 52.4 mm x 57.9 mm yang kalau dihitung dengan rumus matematika dasar (phi x DΒ² /4) menjadi 124,798 cc, atau kita bulatkan menjadi 125 cc. Lalu untuk Vario 150 memiliki ruang bakar dengan ukuran 57,3 mm x 57,9 mm yang kalau dihitung maka kapasitas mesin Vario 150 adalah 149,3 cc, atau dibulatkan menjadi 150 cc.

Namun kali ini kita ngga akan menggunakan piston Vario 150, lupakan saja hal tersebut, karena piston Vario 150 meskipun berukuran sesuai dengan apa yang kita ingin raih (150 cc) tapi terkendala di pen piston. Ukuran pen piston Vario 125 adalah 13 mm, sedangkan Vario 150 berukuran 14 mm. Beda 1 mili doang memang, tapi tetep aja gak akan bisa masuk/diaplikasikan ke Vario 125. Kecuali sampeyan mau repot-repot ganti stang seher atau kruk as Vario 150 sekalian πŸ˜€

 

P_20151204_083640

Kiri: Blok asli Vario 125, kanan Blok PCX 150.

Kita akan menggunakan piston motor lain yang pen pistonnya berukuran sama dengan Vario 125 (13 mm). Yaitu piston Honda CS1, yang berdiameter 58 mm dan pen piston sama (13 mm). Kalau ingin menggunakan piston lain juga boleh selama pen piston berukuran 13 mm dan diameter piston 58 mm. Seperti piston CLD (perlu memodifikasi ulang dome piston), piston Honda Sonic, dll..

Lho bukannya piston CS1 dan Sonic itu serupa tapi tak sama ya? Memang! Kalau pakai piston Sonic, maka dome piston sedikit lebih tinggi, dan kompresi mesin akan lebih tinggi jika menggunakan piston Sonic. Selain itu piston Sonic yang original mahal dipasaran, maka itu gw merekomendasikan pakai piston CS1 sajah, murah meriah, dan durable.

Jadi apa aja yang dibeli?

  • 12100-KZY-700, Cylinder Block. Blok piston/seher PCX 150, mahal sih tapi ngga ada secondary job, maksudnya gausah dikorter lagi karena diameter bore sudah 58 mm pas. Harga di Honda Exclusive Part Shop (HEPS) sih hanya Rp 550.000,- tapi sampeyan harus mempersiapkan fotocopy STNK PCX 150, dan indennya pun bisa sebulan πŸ˜€ Tapi kalo kagak sabaran, blok ini sebenernya beredar di pasar bebas dengan harga yang diketok, alias mahal bingits.. Ada yang jual seharga Rp 800.000,- lho!
  • 1210A-K59-A10, Cylinder Block. Ini alternatif blok selain punya PCX 150. Yap! Ini adalah blok Vario 150. Sudah ada yang jual di pasar bebas seharga Rp 350.000,- Tapi harga di HEPS sebetulnya lebih murah, hanya saja belum dapat dipesan sampai penulis menulis artikel ini (17 Januari 2016). Tapi karena ukuran bore-nya gak 58 mm pas, maka harus dibawa ke tukang bubut untuk dikorter bore-nya menjadi 58 mm.
  • 12251-KZY-701, Gasket Cylinder Head. Paking blok head, atau kita ada yang nyebutnya paking blok atas. Baik PCX 150 ataupun Vario 150 menggunakan paking head ini. Harganya murah kok, cuma Rp 25.000,- per lembar di HEPS. Tapi ada juga yang jual Rp 100.000,- per lembar, geloooo. Paking head wajib diganti karena ukuran seher membengkak dari 52.4 mm menjadi 58 mm. Sedikit kendala terjadi jika menggunakan blok head ori vario 125, nanti gw jelasin ya.
  • 131A1-KWC-900, Piston Kit (STD) CS1. Yap piston standard Honda CS1, pas banget berukuran 58 mm. Murah meriah lagi hanya Rp 150.000,- di HEPS. Mungkin kalo ditempat lain bisa beda harga, tapi gak jauh-jauh lah dari angka itu.
  • 16450-K15-901, Injector. Injektor kepunyaan Honda CB150R sudah lebih dari cukup untuk melayani mesin yang sudah di upgrade kapasitasnya. Kenapa kok gak injektor vario 150 atau PCX 150? Karena injektor Vario 150 masih kurang basah alias agak kering, dan injektor PCX 150 mahaal. Injektor Honda CB150R dibanderol dengan harga Rp 195.000,- di HEPS, murah kan? Hahaha πŸ˜€
  • Optional: 1220A-K59-A10, Head Cylinder. Blok head dari vario 150, harganya berkisar Rp 550.000,- sampai dengan Rp 700.000,- tergantung toko yang menjual. Barang ini tersedia di HEPS seharga Rp 575.000,- tertanggal 28 Februari 2016.
  • Optional: Throttle Body Vario 150. Optional aja, tidak wajib kok. Kalo kapasitas mesin sudah menjadi 150 cc, ada baiknya juga throttle body ikut kita upgrade menjadi berdiameter 26 mm (vs 24 mm standard Vario 125).
  • Optional: Throttle body CB150R. Throttle body ukuran 30 mm ini amat pantas melayani mesin ente, tapi ada beberapa konsekuensi. Pertama, mahal! Wong jelaslah harga barunya aja dipatok Rp 882.000,- itu juga belom plug-n-play. Masih harus menyediakan intake pipe yang kompatibel dengan throttle bodynya. walah ribet, panduannya nanti tersedia di artikel terpisah πŸ˜€ ngoahahaha.

Optional: Jika menggunakan blok head Vario 150 ataupun PCX 150, maka semua part dari blok head Vario 125 sampeyan dapat digunakan di blok head Vario 150/PCX 150, kecuali Klep sajah. Untuk noken as (camshaft), gigi sentrik, rocker arm (pelatuk klep), per klep, pegangan klep beserta kuku klepnya dapat digunakan kembali di blok Head Vario 150 / PCX 150. Selain itu tutup atas blok head (cover head) juga bisa digunakan kembali kok. Penggantian throttle body juga opsional, karena throttle body yang lama masih bisa digunakan lho, plug n play lagi.

Optional: Polish port head (polish saja ya! tidak usah di-porting headnya) juga opsional, dapat dilakukan pada saat head cylinder belom terpasang.

P_20151203_181531

Blok silinder PCX 150.

Jika sudah menggunakan blok silinder PCX 150 maupun Vario 150, maka penggantian paking head merupakan hal yang wajib. Kenapa? Karena water jacket blok silinder kedua motor tersebut posisinya lebih keluar daripada blok silinder Vario 125 (coba tengok foto diatas).

Selain itu, penggunaan blok Head PCX 150 ataupun Vario 150 merupakan opsional saja, tidak wajib sama sekalih, namun head vario 125 memiliki jalur air yang lebih sempit dari head PCX 150/Vario 150, dan hal tersebut bukanlah masalah besar karena coolant tetap dapat mengalir lancar. Tidak perlu banyak tanya, karena sudah beberapa orang kok yang tetap menggunakan blok head asli vario 125.

Penggantian injektor juga merupakan hal wajib karena kapasitas mesin membengkak dari 125 cc menjadi 150 cc. Pilihan injektor ada Vario 150, PCX 150, Verza / NMP FI 150, CB150R, CBR150. Seluruh injektor tersebut plug n play di Vario 125, alias bisa dipasang tanpa ubahan apapuun. Kenapa gw merekomendasikan injektor CB150R? Karena injektor motor itu deras flownya, terutama pada kitiran tinggi dan tetap irit pada kitiran rendah. Karena flow-nya deras maka power yang didapatkan juga tentu lebih oke. Sebetulnya kita juga bisa menggunakan injektor CBR150R, tapi harganya dua kali lipat injektor CB150 πŸ˜€

Jpeg

Injektor Honda CB150R. Boros kalo dipake ngebut, irit kalo dipake irit.


Untuk pemasangan sebetulnya terbilang susah-susah gampang. Kalau sampeyan paham motor maka ini merupakan hal mudah, kalo sampeyan merupakan orang yang awam dalam memodifikasi mesin motor maka hal ini tetaplah sulit walaupun gw sudah menjelaskan poin-poinnya secara detail, hehe πŸ˜€ Untuk yang masih awam, ada baliknya ditemani atau dibantu oleh teman yang mengerti masalah modifikasi mesin terutama mengenai turun mesin. Karena bongkar mesin Vario 125 ataupun Vario 150, wajib hukumnya menurunkan mesin dari body/rangka motor. Hal tersebut bukanlah hal yang mudah. Selain motornya yang berat, banyak kabel yang mungkin nyangkut selama proses bongkar pasang. Maklum motor injeksi banyak kabelnya πŸ˜€

P_20151205_155007

Trust me bro, nurunin mesin Vario 125/150 bukan hal mudah. Apalagi kalo sendirian.

Sepertinya untuk hal mengenai bongkar pasang ini, gw ngga perlu menjelaskannya secara mendetail. Karena sampeyan bisa membaca step-by-step nya di artikel yang udah pernah gw publish sebelumnya disini :Bore-Up Harian Honda Vario 125 CC, 142 cc.

P_20151205_145528

Piston Honda CS1 sudah duduk manis disitu.

Untuk diperhatikan bahwa posisi piston jangan sampai terbalik! Ada mark “IN” di pistonnya yang menandakan posisi atasnya atau bagian piston yang bertemu dengan klep intake. Kenapa kok pistonnya nampak terbalik ya? Ya solanya CS1 kan mesin tegak 45 derajat, kalo diliat dari motor aslinya mah kagak nampak terbalik kok bro. hahaha.

Oh ya! Untuk cooling solution, gw nggak menyarankan tetap menggunakan kipas bawaan Vario 125 keluaran 2013 keatas. Silakan diganti dengan kipas radiator milik PCX 125, atau Vario 150. Untuk user Vario 125 gen 1 (2012) yang masih ngorok-ngorok, tidak perlu mengganti kipas radiatornya, karena kipas tersebut superior kemampuannya dibandingkan kipas PCX, gw udah buktiin kok. Malah gw bela-belain nyari di loakan kipas radiator Vario 125 tahun 2012, walaupun motor jadi ngorok khas matic eropa (cuih, ahaha).

kipas-wtf-vs-pcx

Kipas Vario 125 Gen 1 (kiri atas), mempunyai cooling properties yang superior dibanding kipas PCX 125 (kanan bawah). Image courtesy of Mazped.

Terus bagi kalian yang penasaran kipas radiator PCX 150, bisa juga diaplikasikan. Sekali lagi gw peringatkan barang ini adalah barang yang langka. Sulit didapatkan. Oh ya, kipas New PCX (yang LED itu) juga menggunakan kipas PCX 125 (referensi part catalog WW150EXF). Tapi, for your information, New PCX yang dijual di Australia dan Eropa tidak menggunakan kipas radiator PCX 125, namun menggunakan kipas radiator milik SH150i (refrensi part katalog WW150F dan WW150EX2F). Kipas radiator milik SH150i itu ada yang jual kok.

IMG-20160105-WA0000

Kipas PCX 150, gede yak siripnya. Lebih gede dari Vario 125.

Tapi mah kalo penasaran masih bisa kok inden kipas radiator PCX 150 di HEPS. Ini refrensi part numbernya : 19510-KZY-700, gw juga lagi inden. Harganya murah cuma Rp 40.000,-

574191_0449b42b-00b0-4598-bded-4ef74d46b527

Kipas SH150i / New PCX yang tidak beredar di Indonesia. Tapi kipasnya beredar di Indonesia. Magic.

wah terus apalagi yak, hahaha udah lama nggak mampir cek wordpress jadi lupa mau nulis apaan lagi.. wkwkwk..

gue rasa sih sampai titik ini sudah cukup jelas menggambarkan garis besar untuk upgrade vario 125 kalian semua menjadi berkapasitas 150 cc. moga bermanfaat πŸ˜€

 

 

gas POOOLLLL..

Review SpeedSparks Unlimited Piggyback on Vario 125

Udah sebulan lebih pakai produk Made in Bekasi.. Mungkin untuk bikers sekalian nama SpeedSparks cukup asing, tapi untuk pemain mobil nama SpeedSparks sudah popular.. Baru-baru kali ini aja bermain untuk motor berkapasitas kecil.. Under 200 cc.

Produk SpeedSparks ada apa aja sih? Yg untuk motor ane taunya ada:

  • SpeedSparks Ignition Coil – Koil TCI berperforma tinggi untuk motor injeksi, tapi juga bisa dipakai untuk motor CDI/karbu. Kalo motornya std ting-ting, berasa sekali penambahan power dengan koil SpeedSparks ini, dijamin.. Sudah teruji di kampus ane.. Usernya ada 4 sekampus.. hahaha
  • SpeedSparks Fuel Controller – Piggyback sederhana yang dapat merubah durasi injektor. Mirip seperti ganti spuyer gitu deh pada motor karbu. Tapi ini khusus injeksi. Ada 3 tingkat penyetelan, untuk 0-3000 rpm, 3000-7000 rpm, 7000-20000 rpm. Bukan cuma bisa ngebasahin mixture bbm lho, tapi juga bisa ngeringin mixture. Sistemnya juga on-the-fly, alias bisa diatur selagi motor nyala, bahkan di tengah perjalanan!
  • SpeedSparks Blaster Ignition Module – Bukan piggyback, tapi ingition module gitu deh. Fungsinya meng-alter ignition behavior. Salah satunya adalah kemampuan multi-spark, opo iku cak multi-spark? Jadi dalam 1 siklus mesin 4 tak, bisa ada beberapa lompatan api yang dihasilkan busi.. Efeknya? Pembakaran bisa lebih sempurna lho, power mesin bertambah. Selain itu koil ente dijamin enggak akan meledak, karena dwell time coil begitu singkat dan multispark dapat dicapai..
  • SpeedSparks Unlimited Piggyback – piggyback universal yang bisa diaplikasikan untuk seluruh motor single cylinder (versi multi-cylinder sedang dikembangkan kok!). Fiturnya ada mapping injektor (bisa dibasahin, bisa dikeringin), ignition mapping (untuk mengatur timing pengapian, bisa advance ataupun retard), coil dwell time (jantung dari spark power busi), dan open limiter up to 20.000 rpm.

Tapi untuk saat ini review Unlimited Piggyback-nya aja ya..

Pemasangan sebenarnya cukup mudah, hanya butuh skill solder kabel yang baik aja, dan cable-management yang baik. Soalnya kita motong kabel body motor dan men-jumpernya ke kabel piggyback. Tenang, dengan memasang kabel piggyback bukan berarti nggak bisa balik ke asal, disediakan dummy socket juga kok.

12108729_10204595163150320_7935035941141358968_n

Piggybacknya ditaruh diatas accu.

Software yang disediakan-pun interface-nya sederhana dan mudah dimengerti. Dalam paket penjualannya juga terdapat manual untuk setting piggybacknya. Baik untuk injector mapping atau igniton mapping ada manualnya. Tapi jujur ya, untuk pemakaian awal softwarenya rada ribet, karena harus memasang komponen yang ngga ada di sistem operasi yang gw gunakan (Windows 10 x64). Tapi kalo udah terpasang, tidak ada yang perlu dikhawatirkan lagi.

Untuk mapping injektor seperti ini nih:

1714647_20151211063716

Kalau 100 itu artinya 100% berarti tidak ada altering-process durasi injektor, sinyal asli dari ECU diteruskan ke injektor. Kalau 101 berarti ada penambahan 1% dari durasi asli ECU, sedangkan kalo disetel 99 berarti ada pengurangan 1% dari durasi asli ECU. Begitu.

Kalau mapping ignition seperti ini:

1714647_20151211063630

Sama seperti mapping injektor, hanya saja faktor awalnya adalah 10. Jadi kalo ditulis 12, maka timing pengapian dimajukan 2 derajat dari aslinya (advance) kalau ditulis kurang dari 10, misalnya 8, maka timing pengapian dimundurkan 2 derajat dari aslinya (retard).

Untuk tiap-tiap motor settingannya bisa, sangat bisa, berbeda. Karena settingan kita enggak bisa dipukul rata sama semua, ada optimasi khusus yang diperlukan pada settingan piggyback agar power yang dikeluarkan motor bisa maksimal..

Ane bilang universal, why? Karena piggyback ini bisa dipakai untuk semua merek motor dan tipe motor apapun selama dia silindernya cuma satu.. Mau Mio J, Vixion, R15, Beat FI, Vario 125, Vario 150, CBR150R, CBR250R, Ninja RR Mono, Z250SL, KLX250, apapun deh yang single cyl.. Cuma butuh penyesuaian aja di bagian kalibrasinya. Ngatur berapa jumlah pickup magnet, topnya dimana, dan lain-lain.

Hasilnya memuaskan untuk harga yang dibayarkan.. Cukup mahal memang. Dengan mahar dua juta rupiah di luar ongkos pengiriman dan ongkos pasang, SpeedSparks Unlimited Piggyback dapat ente-ente miliki dan lepas semua potensial yang dapat digali dari mesin motor ente.. hihi

Memang mahal kalo dibandingkan produk B*T yang jelas-jelas standalone dan under 2 juta. Tapi untuk CBR250 atau Ninja RR Mono ya better pilih SpeedSparks dibanding piggyback dari luar negeri.. hihi.

Ohya, piggyback ini juga dipakai balap oleh team #111SpeedProject yang dimotori Adi Nugroho.. Dipake di Vario 125 spek balap doi.

Untuk spek motor ane yang sederhana sekarang ini sih sangat memuaskan.. Irit kalo dipake irit, bertenaga dan boros kalo dipake kebuut..

 

 

 

Upgrade TB (Throttle Body) Vario 125.

Sudah lama ngga nulis apa-apa ya. Kali ini mau sharing tentang penggantian throttle body Vario 125 yang berukuran 24 mm ke throttle body milik Vario 150 yang berukuran 26 mm. Kenapa pakai throttle body Vario 150? Soalnya lebih murah dibanding throttle body Verza yang pernah ane share sebelumnya, lebih Plug-and-Play, dan ada FISV-nya (Fast Idle Solenoid Valve).

Apa aja sih yang diganti? Cuma throttle body dan intake pipe saja bro! Ngga ada yang lain, ngga perlu penyesuaian kabel gas, dan lain-lainnya. Joint injector aja ngga perlu diganti. Penggantian injektor ane nilai optional aja, boleh diganti boleh tidak. Ane jelasin nih semuanya disini dengan cukup terperinci (terperinci menurut ane yah, kalo ada yang kurang jelas tanya aja di comment)

throttle body - 1

Cylinder Head Assembly. Kita cuma ambil intake pipe / intake manifold saja.

Gambar di atas merupakan katalog part dari kepala silinder vario 150. Yang kita ambil/pakai hanya intake pipe-nya saja, yang nomor 4. Kode part dari intake pipenya 17111-K59-A10 (tiga digit terakhir dapat bervariasi), harganya berapa ya ane lupa, silakan cek HEPS Online. πŸ˜€

Kita juga perlu part nomor 20: 1711A-K59-A10 (Insulator Assy., Inlet Pipe). Namun jika tidak tersedia seperti waktu ane coba indent part tersebut (part number belom tersedia), maka bisa pesan part nomor 5: 17119-KZY-700 (Insulator, In. Pipe) dan o-ring nya 2 buah: 91301-KRJ-901. Kalo kelupaan o-ring nya cuma pesen satu (kayak ane nih, haha), tenang bro jangan khawatir, o-ring dari insulator yang lama (dari vario 125) bisa dipake kok! πŸ˜€

throttle body - 2

Throttle Body assembly.

Kemudian dari throttle body, cukup beli 16410-K59-A11 (Body Set) dan 16075-K59-A11 (O-Ring, Throttle Body). Kenapa kok hanya body set aja? Kenapa gak throttle body assembly? Karena throttle body assembly harganya mahal bro (400 rebuan) dan banyak part yang bisa kita kanibal dari throttle body vario 125 milik kita. Body set vario 150 ngga sampe 150 rebu kok. Coba bandingin 150 rebu vs 400 rebu ? Pasti pilih opsi yang lebih murah dong? Ye gak?

Body set vario 150 terdiri dari: throttle body, throttle position sensor (TPS), dan cable clamp (cantolan kabel gas). Lalu apa yang kurang? FISV-nya (part No. 9) ngga termasuk bro. Copot deh FISV yang ada di throttle body vario 125 kita-kita, lalu pasang di throttle body vario 150 yang baru kita beli. FISV dibuka pake kunci bintang (hex) nomor brp ane lupa, beli kunci bintang yang satu set aja..


IMG-20151020-WA0011

Throttle Body siap pasang bro

Sekarang bongkar dulu motornya, buat ngakses throttle body tinggal bongkar jok dan kap mesin saja, beres.. Buka joint injector, buka intake pipe, buka selang intake dari box filter..

Jpeg

Siap dipasang, rakit dulu ya!

Lalu pasang throttle body set vario 150 yang sudah dirakit sebelomnya, pasang kembali injektor dan selang intake.. Pasang semua kabel-kabelnya. Siap-siap test nyalain motor.. Brum-bruum..

Langsung setel baut langsamnya gan! jangan dientar-entar, setel aja senormalnya, gak terlalu tinggi gak terlalu rendah.. Tunggu mesin rada anget (suhu kerja mesin) baru deh setel idlenya sesuai yang dianjurkan (1500-1600 rpm).

Jpeg

Udah dipasang nih bro.

Sekian tutor singkat upgrade throttle body vario 125.. Perhatian! Upgrade ini tidak disarankan untuk motor standard ting-ting, alias tidak ada perubahan apapun. Upgrade ini lebih disarankan untuk pengguna vario 125 yang sudah upgrade mesin, misal bore up 150 cc. Jika modifikasi ini dilakukan pada mesin standard, ada kemungkinan pembakaran jadi terlalu kering sehingga terjadi energy-loss alias ngempos. Juga disarankan untuk mengganti selang intake yang terhubung dengan box filter dengan milik Vario 125 atau PCX 150 old (New PCX tidak PnP) karena diameter selang lebih besar sehingga mengurangi restriction pada saluran masuk.

Modifikasi: New Honda PCX – Saat PCX Kena Virus Cacing, Tidak Lagi Gambot…

Ada ada saja.. Mending velg ori nya lempar ke ane tuh, mau kok nampung πŸ˜€

KobaYogas.COM

PCX Cacing

Kobayogas.com – Modifikasi aliran Thailand memang memaksa sang pemilik untuk mengikuti aliran kaki kaki langsing, alias ban cacing, jika merujuk pada sebutan di dalam negeri bagi aliran modifikasi tersebut…

View original post 142 more words

Kekerasan Di Jalan Raya – Ternyata, Masih Ada Saja Yang Begini…

Wah begini ini nih yang bikin reputasi polisi pengawal jadi jelek.

KobaYogas.COM

ilustrasi

Kobayogas.com – Hola lads, mendapat link di inbox facebook dari om Albert Wijaya yang mengabarkan satu berita miris seputar (lagi-lagi) kekerasan di jalan raya.. Kali ini (kembali) melibatkan arogansi konvoi motor besar.. Kapan hal-hal seperti ini akan berakhir ya?

View original post 226 more words

Fenomena Maraknya Oli Diesel dipakai di Motor Kopling Basah

Sebagai user HDEO dan PCMO pada motor harian, ketawa juga sih sebenernya liat komentar yang bisa dibilang “sok-tahu”. Mungkin bisa karena user tersebut tidak/belum pernah mencoba oli-oli mesin bensin ataupun mesin diesel pada mesin motor kesayangannya lalu asal berkomentar saja.

Mas Bro Biker

oli_mobilBaru-baru terjadi fenomena maraknya pemakaian oli diesel untuk motor kopling basah. Menurut saya hal ini sebetulnya sangat berbahaya karena terdapat beberapa jenis oli mesin dan telah disesuaikan untuk jenis mesinnya oleh pembuat oli tersebut. Dan motor khususnya yang menggunakan kopling basah oleh pabrikan telah diberikan rekomendasi spesifikasi oli baik API maupun JASO yang cocok untuk karakteristik mesinnya. Sehingga menggunakan sembarang oliΒ  yang spesifikasinya tidak sesuai dengan rekomendasi pabrikan adalah sangat berbahaya. Karena bagaimanapun juga yang tahu tentang spesifikasi oli mesin yang cocok untuk sebuah mesin motor adalah pabrikan yang membuatnya. Dan jika sampai terjadi kerusakan maka akan ditanggung sendiri oleh pemilik kendaraan bermotor karena garansi mesin jelas hangus ketika menggunakan oli diluar yang direkomendasikan pabrikan.

Saya sendiri dahulunya tertarik dengan penggunaan oli diesel pada motor kopling basah. Beberapa hal yang membuat saya tertarik adalah dari komunitas pengguna oli diesel untuk motor kopling basah yang menamakan dirinya komunitas oli sesat percaya…

View original post 573 more words

Pemasangan Drive Pulley New PCX pada Vario 125

Selamat pagi bro! Haha

Padahal pengennya ngepost tentang fuel consumption vario setelah di bore up spek 56 mm, tapi datanya ketinggalan mulu di rumah. Tapi untuk kasarnya sih dapat 43 km / liter untuk pemakaian dalam kota. Β Jadi ngepost ini dulu deh, pemasangan drive pulley atau yang kita kenal dengan rumah roller milik New PCX pada Vario 125.

Box nya dulu bro

Box nya dulu bro


Drive Pulley New PCX dapat ditembus seharga 3xx ribu rupiah. Mayan mahal yak? Tapi AdaΒ kelebihannya gan, akan ane jelasin satu persatu dibawah ya gan..

Puli New PCX - Kipas puli

Kiri: New PCX, Kanan: Click 125i/PCX150

Puli New PCX - Penampakan got roller

Kiri: Click 125i, Kanan: New PCX

Puli New PCX - Rumah Roller

  1. Kelebihan pertama adalah rumah roller yang sudah dilengkapi seal. Tujuan utama pemberian seal adalah untuk mengurangi friksi (gesekan) dan getaran pada rumah roller. Sehingga memperbaiki pergerakan rumah roller. Mengurangi gesekan karena rumah roller dan boss drive bisa diberikan gemuk cvt tanpa khawatir gemuk akan tersapu oleh vbelt. Karena seal akan menyapu gemuk dan oli ke bagian dalam rumah roller, sehingga tidak meninggalkan bekas gemuk dan oli di bagian boss drive yang bergesekan dengan vbelt.
  2. Kelebihan kedua adalah daging got roller yang tebal, sehingga para modder yang doyan ngerok rumah roller bisa mendapatkan hasil yang lebih jauh dengan rumah roller ini jika dibandingkan dengan rumah roller milik Vario 125 atau PCX series lama. Keren kan gan?
  3. Kelebihan ketiga adalah bentuk kipas puli yang direvisi. Dengan jumlah blade kipas yang lebih sedikit. Kayaknya malah menurunkan debit udara total yang dapat dialirkan yak gan? Ane gatau pasti. Pasti ada sesuatu jika direvisi oleh Honda.

Terpasang rapi

Terpasang rapi

Tapi pulley New PCX ini bukan tanpa kekurangan bro! Karena paket penjualan pulley New PCX ini tidak menyertakan boss drive milik PCX (22105-KWN-900). Fyi, boss drive milik Vario 125 (22105-KWN-901) memiliki panjang yang lebih pendek. Sehingga belt sudah terjepit duluan sebelu rumah roller bergerak menekan belt. Efeknya, motor seperti berat tarikan awalnya (sampai 10 km/h). Seperti motor kopling baru lepas kopling gitu.

Untuk performa pulley New PCX. Wah mantep gan, tenaga sepertinya lebih tersalurkan di keseluruhan putaran mesin. Jadi untuk tarikan awal tidak berat (kecuali 10 km/h yang ane sudah sebutkan diatas), dan untuk berkecepatan tinggi (sekitar 70 km/h sampai 90 km/h) mesin terdengar santai dan tidak teriak.

Oh ya, ane menggunakan roller KTC dengan berat 16 gr. Karena roller New PCX memiliki berat 15,7 gr dan harganya itu yang luar biasa. Hahahaha. Kedepannya mungkin ane akan mengganti vbelt dengan milik New PCX juga. Menunggu belt bawaan si vario mencapai umurnya terlebih dahulu.. πŸ™‚

Semoga kepingin.

 

 

 

Memperbaiki performa CVT Vario 125

Continously Variable Transmission, atau kita sering sebut dengan CVT adalah sebuah mekanisme transmisi yang menawarkan rasio transmisi yang tak terbatas diantara batas minimum (lowest ratio) dan batas maksimum (highest ratio). Ada beberapa jenis CVT sebenarnya, namun yang digunakan pada skutik adalah jenis variator dengan belt. Ini merupakan jenis CVT yang sederhana dibandingkan dengan jenis CVT lainnya.

Komponen CVT skutik secara umum bisa dibagi dua, yaitu puli depan atau puli primer atau drive face, dan puli belakang atau puli sekunder atau driven face.Β Kalo masih bingung juga, gampangnya puli depan itu ada rumah roller, puli belakang itu ada kampas ganda πŸ˜€

Cara kerja variator

Cara kerja variator. (Sumber: Wikipedia)

Anggap N1 adalah puli primer dan N2 adalah puli sekunder. Saat mesin stasioner dan berada pada rpm mesin rendah, maka posisi N1 akan lebih kecil daripada N2 dan membuat rasio transmisi menjadi ringan (low). Sebaliknya, jika mesin berada pada putaran tinggi sampai maksimum, maka posisi N2 akan lebih kecil dari N1 dan membuat rasio transmisi menjadi berat (high).

Hubungan RPM mesin dengan kecepatan motor. Pengaruh CVT. Jika digambarkan dengan kurva.

Hubungan RPM mesin dengan kecepatan motor. Pengaruh CVT. Jika digambarkan dengan kurva.

Secara umum atau secara feelingΒ sih, fase CVT bisa dibagi tiga. Fase pertama adalah fase putaran bawah, dimana kecepatan motor bertambah seiringan dengan bertambahnya rpm mesin. Fase kedua, adalah fase putaran menengah, fase ini ditandakan dengan pertambahan kecepatan motor lebih besar dari pertambahan kecepatan mesin. Umumnya fase kedua ini berada pada kecepatan 50 sampai 70 km/h, ditandakan dengan perubahan rpm mesin yang tidak besar namun menyebabkan perubahan kecepatan motor yang signiftikan. Fase ketiga, adalah fase putaran atas, fase ini ditandakan dengan penambahan rpm mesin yang cukup signiftikan, namun tidak dibarengi dengan penambahan kecepatan yang signiftikan. Alias mesin sudah mulai “teriak” gitu istilahnya. Hehe, penggambarannya ada di kurva diatas mas brooh..


Drive Face dari Honda PCX 150

Drive Face dari Honda PCX 150

Ini adalah EV atauΒ exploded view dari drive face milik Honda PCX 150. Isinya mirip-mirip kok sama Vario 125 dan matic-matic lain secara umum.

  1. Piece Slide, atau kita sering dengan slider puli
  2. Face drive, umumnya disebut apa ya.. Ane bingung.
  3. Boss drive, atau boss puli.
  4. Moveable drive, atau kira sering sebut rumah roller.
  5. Roller weight set.
  6. Plate ramp, atau disebut piringan rumah roller.

Yang umum diganti untuk memperbaiki performa CVT vario 125 adalah roller, rumah roller, dan piece slide. Ada juga yang menggantinya langsung rumah roller dan face drivenya. Bisa substitusi dengan milik PCX 125 atau PCX 150 tanpa rubahan apapun.

Penggantian piece slide dengan milik PCX dengan kode partΒ 22011-KWN-900 dapat menyembuhkan penyakit CVT vario yang berbunyi “klotok-klotok” saat mesin stasioner. Karena bunyi tersebut timbul karena piece slide yang sudah tidak rapat memegang rumah roller dan plate ramp, sehingga dari clearance yang besar tersebut, timbulah bunyi klotok-klotok yang sebenarnya tidak mengganggu performa, hanya saja mengganggu telinga πŸ˜€

22011-KWN-900, Piece Slide milik PCX, produksi Thailand. Kalo Vario 125 berkode 22132-KWN-900, produksi Indonesia. Bahan yang digunakan pada slider Vario 125 lebih lunak dibanding slider PCX

22011-KWN-900, Piece Slide milik PCX, produksi Thailand. Kalo Vario 125 berkode 22132-KWN-900, produksi Indonesia. Bahan yang digunakan pada slider Vario 125 lebih lunak dibanding slider PCX

Honda Thailand gak ribet yak, paket penjualannya langsung satu plastik isi 3. Kalo AHM agak ribet, penjualannya satu plastik isi 1 slider. Jadi kita mesti beli tiga dengan masing-masing harga satuannya 8000 rupiah.

Piece slide milik PCX sudah tidak bisa lagi didapatkan melalui dealer resmi HGP. Ane pernah pengen beli langsung di Honda Dewi Sartika, ketika ane bilang “pesan piece slide PCX”, oke mas-mas operatornya bilang barangnya tidak in-stock, biasalah barang PCX jarang sekali yang ready-stock. Tapi begitu liat faktur penjualannya, ternyata dikasihΒ 22132-KWN-900, lha ini mah sama aja slider Vario 125. Ane komplen ke operatornya, dan bilang kalo slider yang ane minta sudah tidak diproduksi lagi. Lah ini barang impor kok, produksi disini. Langsung aja pemesanan barangnya ane batalin. Solusinya ya harus beli dari penjual-penjual yang bertebaran di FJB seharga 50 ribuan. Insya Allah ane juga akan stock ini barang πŸ˜€

cvt - plate ramp

Piece set slide sudah terpasang manis πŸ™‚

Ada juga tips pemasangan roller yang sisinya tidak sama, seperti roller ori vario 125, bisa mampir ke blog Alfido.com untuk penjelasannya πŸ™‚

Oh ya, untuk berat roller. Ane menyarankan roller 16 gr. Karena penggunaan roller 18 gr (ori vario) menurut ane terlalu berat untuk mesin berkapasitas 125 cc dengan power yang tidak begitu besar. Terlebih lagi ini gigi transmisi vario 125 cukup berat.


driven face

Driven Face dari Honda PCX 150

Untuk memperbaiki transfer energi dari putaran mesin ke putaran roda. Maka bagian driven face pun kita oprek pula. Oprekannya gak banyak kok, cuma mengganti dua jenis spring / per. Yaitu spring driven face atau bahasa sehari-hari kita per cvt, dan clutch spring atau biasa kita sebut per sentri. πŸ˜€

Untuk part penggantinya, per cvt kita menggunakan per cvt PCX yang berkode 23233-KWN-900 atau 23233-KWN-901. Beda per pertama dan per kedua adalah perbedaan spesifikasi torsi yang bekerja, jika per pertama bewarna biru maka per kedua bewarna putih dengan lebih panjang sedikit jika dibandingkan dengan per pertama. Untuk per cvt New PCX, ane gak menyarankannya untuk digunakan pada vario 125, sampai ente mengganti keseluruhan driven face dengan milik New PCX yang bisa ditembus dengan harga 1.xxx juta πŸ˜€ Tertarik? Untuk per cvt PCX, bisa ditembus dengan harga 80-100 rb rupiah tergantung toko gan. Kalo mau pesen di AHM, siapkan uang 60rb dan STNK PCX. Tapi waktu nunggunya itu bisa sampai 2 bulan.

Per sentri Honda Zoomer X. Packing yang sederhana ya.

Per sentri Honda Zoomer X. Packing yang sederhana ya.

Sedangkan untuk per sentri, boleh tidak diganti, boleh diganti dengan per cvt milik Honda Zoomer X. Per zoomer x memiliki spesifikasi yang berbeda dengan vario 125, karena mesin zoomer x hanya 108 cc, tapi bannya super gambot bro. Per CVT zoomer x bisa ditembus dengan harga 50 rb rupiah sampai 150 rb rupiah tergantung dimana agan beli. Karena perbedaan spesifikasi torsi, maka akan memengaruhi bukaan kanvas ganda. Dimana perbedaan karakter pembukaan kanvas ganda, diharapkan mampu meminimalisir gejala gredeg-gredeg yang terjadi pada vario 125 pada akselerasi awal. Yang ane rasakan sih ada perbaikan, namun tidak hilang sepenuhnya πŸ™‚


Tuning terakhir kita aplikasikan pada berat roller. Berat roller original vario 125 adalah 18 gram, oh lumayan berat ya buat mesin 125 cc. Tapi kalo saat ini belum mau diganti juga gapapa, toh per cvt PCX memiliki spesifikasi yang lebih keras jika dibandingkan dengan per cvt vario 125.

Berat roller akan memengaruhi karakter CVT secara keseluruhan, beda 1 gram akan memengaruhi kerja sistem secara keseluruhan. Setelah optimalisasi part diatas, ane menyarankan menggunakan roller dengan berat 16 gram. Mengikuti spesifikasi roller New PCX, yang memiliki berat 15,7 gram. Tapi ye, harga roller New PCX ini 2x lipet harga rumah rollernya, yaudah pakai roller aftermarket saja dengan berat yang mendekati.

Jika penasaran pengen pakai roller dengan berat 15,7 gram, bisa dengan mengikis sedikit bagian dalam roller 16 gram sampai mendapatkan berat 15,7 gram pada masing-masing roller. Ribet yak? πŸ˜€ Haha.

Untuk merek roller, ane merekomendasikan T*R. Karena roller merek ini lebih awet dari ori vario 125 (lokal) dan merek K*C. Untuk merek Kaw***ra, ane gak bisa kasih testimonial karena secara pribadi belom pernah nyobain. Hehe.


Sekian dari ane, semoga bermanfaat dan semoga kepingin.. πŸ˜€