Bobok Knalpot Ramah Lingkungan

Dari judulnya udah aneh ya, gimana tuh caranya bobok knalpot tapi tetep ramah lingkungan? Haha gak sulit bro, caranya dengan tetap mempertahankan Catalytic Converter atau yang Bahasa Indonesia-nya konverter katalik, kalo orang bengkel bobok umumnya menyebut dengan sebutan katalis saja.

Catalytic Converter, milik Vario 125

Catalytic Converter umum ditemukan pada motor-motor injeksi sekarang ini, namun tidak jarang juga ditemui pada motor karbu seperti Jupiter MX, Byson, dll. Fungsi catalytic converter secara singkat adalah mempercepat (katalis) reaksi sisa-sisa pembuangan gas pembakaran menjadi gas-gas yang lebih ramah lingkungan. Seperti mengoksidasi NOx menjadi N dan O secara terpisab, dan memecah gas CO menjadi CO2 dengan gas hasil oksidasi reaksi sebelumnya. Nah, itu adalah fungsi catalytic converter secara singkat. Untuk lebih jelasnya, bisa tanya mbah wiki dengan keyword “catalytic converter”.

Umumnya, membobok knalpot juga akan membuang perangkat ini. Lho, malah bikin gas buang motor kita bahaya dong? Ya jelas lah, haha. Nah, maka dari itu pada saat kita bobok knalpot, mintalah pada montir untuk tidak membuang CatCon-nya. Ya! Bobok tetap dengan memasang CatCon. Skemanya seperti gambar di bawah.

Mempertahankan CatCon.

Skema pembobokan knalpot dengan mempertahankan catalytic converter

Jadi, dari pipa knalpot, dipasang CatCon dulu seperti knalpot orisinil, barulah langsung ke pipa peredam didalam knalpot. Tenang bro, penggunaan CatCon gak akan menjadi performance penalty kok. Karena sekat-sekat muffler sudah dibuang dan digantikan dengan pipa lurus saja. Bahkan membuat suara knalpot menjadi lebih membulat dan ngebass seperti knalpot ane. Gak percaya? Buktikan sendiri bro!

Trik-trik penyetelan suara terdapat pada panjang pendeknya muffer core dan jumlah lubang pada pipa polos. Panjang muffler core disesuaikan dengan kubikasi mesin, sedangkan jumlah lubang pada pipa polos memengaruhi suara knalpot. Semakin banyak, semakin halus. Namun jumlah lubang pada pipa polos tidak boleh lebih dari dua-belas lubang! Lho kok? Sumur keterangan ini didapat dari sini: ManiakMotor

Untuk knalpot aftermarket, sedikit sekali knalpot aftermarket yang tetap menggunakan CatCon pada desain knalpotnya. Tujuannya sih bikin gas buang keluar selancar-lancarnya, tanpa peduli lingkungan. Emang ada knalpot aftermarket yang tetap pakai CatCon? Ada, Bro! Coba aja browsing websitenya Akrapovic, Arrow, atau Yoshimura. Mereka menyediakan knalpot freeflow yang tetap menggunakan CatCon. Tapi bukan berarti knalpot aftermarket yang kita udah beli gak bisa dikasih CatCon lho!

Knalpot R9 siap cangkok CatCon!

Refrensi pemberian CatCon pada knalpot aftermarket tanpa CatCon ada disini: News MotorPlus. Monggo di-crosscheck web tersebut. 😀 Singkatnya, pipa peredam knalpot aftermarket itu dipotong, dan ditambah (di-las) CatCon pada muffler start. Sama seperti bobok knalpot ber-CatCon yang ane bahas diatas. Cucok! 😀

Ada hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penggunaan CatCon. Ada namanya catalytic converter poisoning, artinya CatCon-nya bukan diracuni kok, tapi seperti diracuni. Piye toh? Nah, CatCon poisoner ini bekerja dengan cara menutup lapisan-lapisan CatCon sehingga gas buang tidak dapat lagi bersentuhan dengan CatCon. Apa aja tuh CatCon poison? Diantaranya TEL (tetraethyl lead) atau biasa disebut Timbal, MMT (Methylcyclopentadienyl manganese tricarbonyl) biasa ditemukan pada octane booster (salah satu merek yang ane tahu adalah Pr**tone). Cara menghindari poisoner ini adalah dengan menggunakan bahan bakar bebas timbal, dan/atau tidak menggunakan octane booster yang mengandung MMT. Lha, kan BBM premium kita katanya bebas timbal? Engga bro! Bebas timbal saat baru keluar dari kilang minyak, itupun kalau kilang minyaknya bersih, lalu truk pengangkut BBM juga rawan mengontaminasi BBM dengan timbal. Dan tangki penampungam BBM premium berlabelkan bebas timbal juga menjadi kontaminan timbal pada BBM, karena endapan timbal pada dasar tangki penampungan tersebut. Gak percaya bro? Coba aja bawa BBM premium tersebut ke Lab, pasti hasilnya positif mengandung TEL. Terus gimana dong? Gunakanlah BBM non-subsidi yang sudah dijamin bebas timbal, isilah BBM ditempat yang terpercaya. Karena gak jarang loh SPBU Pertamina mengoplos antara Premium dan Pertamax. Tau darimana lu? SPBU boleh bohong, tapi motor kesayangan kita GAK AKAN BOHONG! Tenaga mesin turun dan jadi agak ngorok mesinnya (maklum Vario ane disetel high-comp).


TO CAT OR NOT TO CAT?

TO CAT OR NOT TO CAT
Whatever you do, do not remove or gut out the catalytic converter on your street machine. The monolithic, straight-through design of modern three-way catalytic converters is usually quite free flowing on most modern imports, producing at the most, only a pound or two of extra backpressure. A gutted cat can actually hurt power as the empty box can cause flow stagnation, which effectively shortens the length of the moving gas column in the exhaust pipe. The empty box can also reduce important flow velocity. This can be felt as loss in bottom-end power.

Because of these factors, it is not unusual for cars to actually gain power with the addition of a cat. If every last bit of power must be extracted, as in real, off-the-street sanctioned racing, then the cat can be removed and replaced with a length of pipe the same diameter of the rest of the exhaust system, not simply gutted to a power robbing shell.

(Mike Kemper – Build Your Own Exhaust)

Bingung bro? Tenang ane terjemahin semampu ane.

PASANG CATCON ATAU LEPAS CATCON?

Apapun yang kamu lakukan, jangan melepas atau membuang konverter katalitik dari kendaraan sehari-harimu. Ukurannya yang besar, dan desainnya yang lurus didalam konverter katalitik tiga arah modern umumnya cukup freeflow dalam kendaraan modern saat ini, dan hanya menambah sekitar satu atau dua backpressure satuan tekanan. Membuang konverter katalis (bobok katalitik konverter) dapat menurunkan tenaga mesin dengan membuat stagnasi fluida. Singkatnya, seperti melewati udara bertekanan tinggi pada boks kosong.  Boks kosong tersbut dapat memperlambat kecepatan udara yang bergerak pada pipa knalpot. Gejala umumnya adalah tenaga mesin yang kedodoran diputaran bawah. Karena faktor tersebut, ini bukanlah hal yang tidak umum jika power mesin dapat bertambah dengan keberadaan konverter katalis. Saat seluruh tenaga harus bisa dimuntahkan oleh mesin secara maksimal, balapan umumnya melepas konverter katalik dan menggantinya dengan pipa yang seukuran dengan sistem pembuangan gas knalpotnya dan tidak membuang konverter katalitik.

(Mike Kemper – Build Your Own Exhaust)

Bedasarkan bacaan tersebut, maka tidak disarankan bro-bro sekalian untuk membobok CatCon motor anda, jika mau tetep di bobok, maka gantilah CatCon dengan pipa yang seukuran dengan exhaust system motor Anda, bukan dengan membobok boks dimana CatCon tersebut berada.

Pasang Throttle Body Verza 150 ke Vario 125

Sebenernya ini adalah post gue yang gue pindahin dari VARIOUS, untuk membagikan pengetahuan ke khalayak umum aja sih 😀 ehe. Btw sorry banget gue lama gak ngepost, entah mengapa gua gak mengebu-ngebu buat nge-blog, walaupun gua minat di bidang otomotif, terutama motor.

Capcuss..

Vario 125 ente udah bore up 140 cc? 150 cc? 170 cc? tapi throttle body masih stuck di ori vario 125? (24 mm), tenang ane punya alternatif solusi selain throttle body 26 mm PCX 150 yang super mahal itu (2.5 juta keatas). Kok bisa murah gan? Soalnya kita pakai produk lokal yang sebenernya bisa dipake di vario kite juga, udah ane buktiin kok karena berawal dari rasa penasaran ane ngeliat bentuknya  yang mirip-mirip. Sehingga kita gak perlu ganti leher angsa juga. Ane garis bawahin, gaperlu ganti leher angsa.

Sebelumnya, baca peringatan dari gue terlebih dahulu..

  1. Throttle Body Verza / MegaPro FI adalah 26 mm.
  2. Throttle Body ini gak punya Idle Air Screw Valve (IACV). Jadi cold start mesin gak ngegerung. (Nanti gue jelasin)
  3. Penggunaan throttle body ini mungkin meningkatkan gejala ngempos pada saat mesin masih dingin. (Karena di vario ane begitu)
  4. Lebih cocok untuk Vario 125 yang udah bore up. Kalau varionya masih standar ting-ting, penggunaan TB besar dapat menurunkan velocity di jalur intake mesin, ini akan mengurangi kemampuan homogenisasi BBM dengan udara jika jalur intake tidak didesain dengan baik.

Sudah dibaca peringatannya? Sudah dong 😀 Sekarang ane bakal jelasin step-by-stepnya


1. Modifikasi Intake Pipe (Leher Angsa)

Agar Intake Pipe vario 125 dapat menerima throttle body Verza dengan baik, maka perlu dilakukan modifikasi kecil dengan membesarkan lubang intake yang nempel dengan throttle body dan menambah daging di lubang intake yang nempel di throttle body. Bingung? Mending liat ilustrasi dibawah.

leher angsa baru

Modifikasi leher angsa Vario 125

Mulut leher angsa yang nempel di TB dibesarkan 2 mm kearah kiri (dari tampak penampang diatas), dari diameter 26mm menjadi 28 mm. Silahkan dibesarkan sesuai keinginan, mau dibesarkan mulutnya aja, atau mau dibesarkan sampai tengah atau mulut leher angsa yang nempel head.
Setelah itu, ditambah daging alumuniumnya sesuai ilustrasi. Bikin aja kelebihan banyak, supaya bisa dirapihin pake kikir atau bor tuner terserah, yang penting mulut leher angsa harus rata.
Boleh pakai leher angsa yang masih nempel di motor, atau beli baru, yang lama buat cadangan.. Untuk wtf lama, terakhir cek harga leher angsanya 300 rb, untuk wtf 2013 keatas sekitar 150 rb.

Perbedaan setelah dan sebelum di papas lobang intakenya (Kiri yang ori, kanan yang udah di papas)

Perbedaan setelah dan sebelum di papas lobang intakenya (Kiri yang ori, kanan yang udah di papas)


2. Perbesar selang intake!

Karena ukuran throttle body diperbesar, maka selang intake juga harus ikutan diperbesar dong. Supaya aliran fluidanya lancar. Solusi plug n playnya adalah selang intake milik pcx 150. Pasangnya tinggal buka selang intake ori vario lalu dipasangkan selang intake milik pcx 150. Namun karena cara ini cukup menelan biaya (harga selang intake PCX 150 lumayan euy!), cara murmer lain adalah dengan memakai selang radiator saja!

Tutorial penggunaan selang radiatornya silakan kesini: Ganti karet saluran udara berukuran besar Vario 125 PGM-FI, atau versi yang udah jadi bikinan mas Gisik juga bisa mampir kesini: G6 Air Intake Ver. 2 (Credit to Mas Gisik, http://gisikuntung.wordpress.com)

WP_20140928_004

Perhatikan Selang Intake, gue pakai selang radiator DIY. Terinspirasi dari blog Mas Gisik.


3. Perbandingan kedua throttle body.

Perbandingan TB

Kiri: Throttle Body Vario 125, Kanan: Throttle Body Verza

Bisa terlihat kan perbedaan antara kedua throttle body tersebut? Gedean yang mana? Ya beda 2 mm itu pengaruh banget lho!

holder kabel gas

Nah ini dia bagian throttle body yang nempel dengan selang intake. Oh ya, gue lupa ngasih tau kalo holder selang gas (yang gua tandain merah) itu bisa dituker lho, Karena model kabel gas Verza itu push-pull, maka lobang holder kabel gasnya ada dua. Cara nukernya gampang kok. Bongkar dulu throttle bodynya, abis itu dibuka pakai obeng ketok. Tukar kedua holder gas tersebut, lalu pasang lagi bautnya.

Dengan menukar holder kabel gas, maka posisi kabel gas tidak akan mentok ke bagasi. (seperti gue sebelumnya :D)


4. Kenapa harus nambah daging di leher angsa?

Karena ukuran throttle body verza ini lebih besar, sehingga o-ring throttle body posisisnya sedikit bergeser pula. Ditambahin daging untuk menutup pergeseran o-ring throttle body verza, karena leher intake vario 125 sudah tidak sanggup lagi untuk menutup kelebihan o-ring tsb, yang mengakibatkan kebocoran angin.. Perhatikan gambar dibawah supaya jelas..

WP_20141004_020

Liat kan o-ring yang keluar itu.. Nah nambah daging buat nutup kelebihan area itu.. Bisa sih gak usah di tambah daging, yaitu pakai solusi murah meriah dengan engine sealant yang warna merah ataupun yang warna hitam. Murah, dengan harga 10 rb rupiah bisa nambal kebocoran itu puluhan kali.. ehehe 😀


Nah, demikian penjelasan gue tentang pemasangan throttle body verza 150 ke vario 125. Kalo ada tanggapan atau pertanyaan, silakan isikan di kolom komentar 😀 Terima kasih..

Salam dari si ganteng :D

Salam dari si ganteng 😀

Retrofit Combined Brake System ke Honda Beat 2010.

Setelah mencoba CBS pada Honda Vario 125 CBS, akhirnya gue tertarik juga mengaplikasikan rem CBS ini ke tungganggan kesayangan gue, si Beat putih keluaran 2010. Setelah berburu beberapa lama di beberapa tempat pasar loak, akhirnya satu set master rem depan dan mekanisme CBS milik Honda Vario 125 plus kaliper (kepala babi) gue pinang dengan harga yang terbilang mahal.. Karena loakan satu ini kondisinya masih bagus bener.. Kata yang jual sih keluaran 2014 (tahun ini brooo!), gue sih percaya liat kondisinya. Awal ditawarkan plus dengan shock absorber depan berkode KZL, yang digunakan oleh vario 125 juga. Sayang gak sempat foto pada kondisi awal sebelum dipasang..

Pemasangan master rem depan standar-standar saja, hanya melepas selang rem, lepas master rem, lalu pasang dan isi minyak rem baru.. Kepala babi pun berikut diganti milik vario 125 yang gue beli. Pemasangan tidak ada masalah. Kendala terdapat pada mekanisme rem belakang Beat ini, karena rumah tuas rem di las langsung ke stang besersa tempat spion juga di las ke situ. Solusinya, potong rumah tuas rem dan bikin plat dudukan untuk tempat spionnya..

Kendala berikutnya yang membuat motor gue sedikit tidak enak dipandang adalah master rem dan mekanisme CBS ini ukurannya cukup besar, sehingga tidak bisa memasang cover atas (speedometer). Sebenernya gak jelek-jelek amat sih, tapi kurang enak aja di pandang gitu.. haha.

Penampakannya adalah sebagai berikut, monggo simak

Image

Cover atas tidak tepasang. Sebenarnya tidak masalah buat ane, toh gak keliatan-keliatan amat dari sisi pengemudi.

 

Image

jika dilihat dari samping..

Image

Las-lasan.. Potong rumah tuas rem belakang, karena tuas rem belakang sepenuhnya digantikan oleh mekanisme equalizer CBS ini.

Rencananya sih berburu kepala full set milik Vario Techno 110, langsung menggantikan kepala si beat ini.. Supaya ganteng lagi seperti sediakala 😀 hehe

 

visit my Kaskus profile @ ahmadeathbat