Pemasangan Drive Pulley New PCX pada Vario 125

Selamat pagi bro! Haha

Padahal pengennya ngepost tentang fuel consumption vario setelah di bore up spek 56 mm, tapi datanya ketinggalan mulu di rumah. Tapi untuk kasarnya sih dapat 43 km / liter untuk pemakaian dalam kota.  Jadi ngepost ini dulu deh, pemasangan drive pulley atau yang kita kenal dengan rumah roller milik New PCX pada Vario 125.

Box nya dulu bro

Box nya dulu bro


Drive Pulley New PCX dapat ditembus seharga 3xx ribu rupiah. Mayan mahal yak? Tapi Ada kelebihannya gan, akan ane jelasin satu persatu dibawah ya gan..

Puli New PCX - Kipas puli

Kiri: New PCX, Kanan: Click 125i/PCX150

Puli New PCX - Penampakan got roller

Kiri: Click 125i, Kanan: New PCX

Puli New PCX - Rumah Roller

  1. Kelebihan pertama adalah rumah roller yang sudah dilengkapi seal. Tujuan utama pemberian seal adalah untuk mengurangi friksi (gesekan) dan getaran pada rumah roller. Sehingga memperbaiki pergerakan rumah roller. Mengurangi gesekan karena rumah roller dan boss drive bisa diberikan gemuk cvt tanpa khawatir gemuk akan tersapu oleh vbelt. Karena seal akan menyapu gemuk dan oli ke bagian dalam rumah roller, sehingga tidak meninggalkan bekas gemuk dan oli di bagian boss drive yang bergesekan dengan vbelt.
  2. Kelebihan kedua adalah daging got roller yang tebal, sehingga para modder yang doyan ngerok rumah roller bisa mendapatkan hasil yang lebih jauh dengan rumah roller ini jika dibandingkan dengan rumah roller milik Vario 125 atau PCX series lama. Keren kan gan?
  3. Kelebihan ketiga adalah bentuk kipas puli yang direvisi. Dengan jumlah blade kipas yang lebih sedikit. Kayaknya malah menurunkan debit udara total yang dapat dialirkan yak gan? Ane gatau pasti. Pasti ada sesuatu jika direvisi oleh Honda.

Terpasang rapi

Terpasang rapi

Tapi pulley New PCX ini bukan tanpa kekurangan bro! Karena paket penjualan pulley New PCX ini tidak menyertakan boss drive milik PCX (22105-KWN-900). Fyi, boss drive milik Vario 125 (22105-KWN-901) memiliki panjang yang lebih pendek. Sehingga belt sudah terjepit duluan sebelu rumah roller bergerak menekan belt. Efeknya, motor seperti berat tarikan awalnya (sampai 10 km/h). Seperti motor kopling baru lepas kopling gitu.

Untuk performa pulley New PCX. Wah mantep gan, tenaga sepertinya lebih tersalurkan di keseluruhan putaran mesin. Jadi untuk tarikan awal tidak berat (kecuali 10 km/h yang ane sudah sebutkan diatas), dan untuk berkecepatan tinggi (sekitar 70 km/h sampai 90 km/h) mesin terdengar santai dan tidak teriak.

Oh ya, ane menggunakan roller KTC dengan berat 16 gr. Karena roller New PCX memiliki berat 15,7 gr dan harganya itu yang luar biasa. Hahahaha. Kedepannya mungkin ane akan mengganti vbelt dengan milik New PCX juga. Menunggu belt bawaan si vario mencapai umurnya terlebih dahulu.. 🙂

Semoga kepingin.

 

 

 

Memperbaiki performa CVT Vario 125

Continously Variable Transmission, atau kita sering sebut dengan CVT adalah sebuah mekanisme transmisi yang menawarkan rasio transmisi yang tak terbatas diantara batas minimum (lowest ratio) dan batas maksimum (highest ratio). Ada beberapa jenis CVT sebenarnya, namun yang digunakan pada skutik adalah jenis variator dengan belt. Ini merupakan jenis CVT yang sederhana dibandingkan dengan jenis CVT lainnya.

Komponen CVT skutik secara umum bisa dibagi dua, yaitu puli depan atau puli primer atau drive face, dan puli belakang atau puli sekunder atau driven face. Kalo masih bingung juga, gampangnya puli depan itu ada rumah roller, puli belakang itu ada kampas ganda 😀

Cara kerja variator

Cara kerja variator. (Sumber: Wikipedia)

Anggap N1 adalah puli primer dan N2 adalah puli sekunder. Saat mesin stasioner dan berada pada rpm mesin rendah, maka posisi N1 akan lebih kecil daripada N2 dan membuat rasio transmisi menjadi ringan (low). Sebaliknya, jika mesin berada pada putaran tinggi sampai maksimum, maka posisi N2 akan lebih kecil dari N1 dan membuat rasio transmisi menjadi berat (high).

Hubungan RPM mesin dengan kecepatan motor. Pengaruh CVT. Jika digambarkan dengan kurva.

Hubungan RPM mesin dengan kecepatan motor. Pengaruh CVT. Jika digambarkan dengan kurva.

Secara umum atau secara feeling sih, fase CVT bisa dibagi tiga. Fase pertama adalah fase putaran bawah, dimana kecepatan motor bertambah seiringan dengan bertambahnya rpm mesin. Fase kedua, adalah fase putaran menengah, fase ini ditandakan dengan pertambahan kecepatan motor lebih besar dari pertambahan kecepatan mesin. Umumnya fase kedua ini berada pada kecepatan 50 sampai 70 km/h, ditandakan dengan perubahan rpm mesin yang tidak besar namun menyebabkan perubahan kecepatan motor yang signiftikan. Fase ketiga, adalah fase putaran atas, fase ini ditandakan dengan penambahan rpm mesin yang cukup signiftikan, namun tidak dibarengi dengan penambahan kecepatan yang signiftikan. Alias mesin sudah mulai “teriak” gitu istilahnya. Hehe, penggambarannya ada di kurva diatas mas brooh..


Drive Face dari Honda PCX 150

Drive Face dari Honda PCX 150

Ini adalah EV atau exploded view dari drive face milik Honda PCX 150. Isinya mirip-mirip kok sama Vario 125 dan matic-matic lain secara umum.

  1. Piece Slide, atau kita sering dengan slider puli
  2. Face drive, umumnya disebut apa ya.. Ane bingung.
  3. Boss drive, atau boss puli.
  4. Moveable drive, atau kira sering sebut rumah roller.
  5. Roller weight set.
  6. Plate ramp, atau disebut piringan rumah roller.

Yang umum diganti untuk memperbaiki performa CVT vario 125 adalah roller, rumah roller, dan piece slide. Ada juga yang menggantinya langsung rumah roller dan face drivenya. Bisa substitusi dengan milik PCX 125 atau PCX 150 tanpa rubahan apapun.

Penggantian piece slide dengan milik PCX dengan kode part 22011-KWN-900 dapat menyembuhkan penyakit CVT vario yang berbunyi “klotok-klotok” saat mesin stasioner. Karena bunyi tersebut timbul karena piece slide yang sudah tidak rapat memegang rumah roller dan plate ramp, sehingga dari clearance yang besar tersebut, timbulah bunyi klotok-klotok yang sebenarnya tidak mengganggu performa, hanya saja mengganggu telinga 😀

22011-KWN-900, Piece Slide milik PCX, produksi Thailand. Kalo Vario 125 berkode 22132-KWN-900, produksi Indonesia. Bahan yang digunakan pada slider Vario 125 lebih lunak dibanding slider PCX

22011-KWN-900, Piece Slide milik PCX, produksi Thailand. Kalo Vario 125 berkode 22132-KWN-900, produksi Indonesia. Bahan yang digunakan pada slider Vario 125 lebih lunak dibanding slider PCX

Honda Thailand gak ribet yak, paket penjualannya langsung satu plastik isi 3. Kalo AHM agak ribet, penjualannya satu plastik isi 1 slider. Jadi kita mesti beli tiga dengan masing-masing harga satuannya 8000 rupiah.

Piece slide milik PCX sudah tidak bisa lagi didapatkan melalui dealer resmi HGP. Ane pernah pengen beli langsung di Honda Dewi Sartika, ketika ane bilang “pesan piece slide PCX”, oke mas-mas operatornya bilang barangnya tidak in-stock, biasalah barang PCX jarang sekali yang ready-stock. Tapi begitu liat faktur penjualannya, ternyata dikasih 22132-KWN-900, lha ini mah sama aja slider Vario 125. Ane komplen ke operatornya, dan bilang kalo slider yang ane minta sudah tidak diproduksi lagi. Lah ini barang impor kok, produksi disini. Langsung aja pemesanan barangnya ane batalin. Solusinya ya harus beli dari penjual-penjual yang bertebaran di FJB seharga 50 ribuan. Insya Allah ane juga akan stock ini barang 😀

cvt - plate ramp

Piece set slide sudah terpasang manis 🙂

Ada juga tips pemasangan roller yang sisinya tidak sama, seperti roller ori vario 125, bisa mampir ke blog Alfido.com untuk penjelasannya 🙂

Oh ya, untuk berat roller. Ane menyarankan roller 16 gr. Karena penggunaan roller 18 gr (ori vario) menurut ane terlalu berat untuk mesin berkapasitas 125 cc dengan power yang tidak begitu besar. Terlebih lagi ini gigi transmisi vario 125 cukup berat.


driven face

Driven Face dari Honda PCX 150

Untuk memperbaiki transfer energi dari putaran mesin ke putaran roda. Maka bagian driven face pun kita oprek pula. Oprekannya gak banyak kok, cuma mengganti dua jenis spring / per. Yaitu spring driven face atau bahasa sehari-hari kita per cvt, dan clutch spring atau biasa kita sebut per sentri. 😀

Untuk part penggantinya, per cvt kita menggunakan per cvt PCX yang berkode 23233-KWN-900 atau 23233-KWN-901. Beda per pertama dan per kedua adalah perbedaan spesifikasi torsi yang bekerja, jika per pertama bewarna biru maka per kedua bewarna putih dengan lebih panjang sedikit jika dibandingkan dengan per pertama. Untuk per cvt New PCX, ane gak menyarankannya untuk digunakan pada vario 125, sampai ente mengganti keseluruhan driven face dengan milik New PCX yang bisa ditembus dengan harga 1.xxx juta 😀 Tertarik? Untuk per cvt PCX, bisa ditembus dengan harga 80-100 rb rupiah tergantung toko gan. Kalo mau pesen di AHM, siapkan uang 60rb dan STNK PCX. Tapi waktu nunggunya itu bisa sampai 2 bulan.

Per sentri Honda Zoomer X. Packing yang sederhana ya.

Per sentri Honda Zoomer X. Packing yang sederhana ya.

Sedangkan untuk per sentri, boleh tidak diganti, boleh diganti dengan per cvt milik Honda Zoomer X. Per zoomer x memiliki spesifikasi yang berbeda dengan vario 125, karena mesin zoomer x hanya 108 cc, tapi bannya super gambot bro. Per CVT zoomer x bisa ditembus dengan harga 50 rb rupiah sampai 150 rb rupiah tergantung dimana agan beli. Karena perbedaan spesifikasi torsi, maka akan memengaruhi bukaan kanvas ganda. Dimana perbedaan karakter pembukaan kanvas ganda, diharapkan mampu meminimalisir gejala gredeg-gredeg yang terjadi pada vario 125 pada akselerasi awal. Yang ane rasakan sih ada perbaikan, namun tidak hilang sepenuhnya 🙂


Tuning terakhir kita aplikasikan pada berat roller. Berat roller original vario 125 adalah 18 gram, oh lumayan berat ya buat mesin 125 cc. Tapi kalo saat ini belum mau diganti juga gapapa, toh per cvt PCX memiliki spesifikasi yang lebih keras jika dibandingkan dengan per cvt vario 125.

Berat roller akan memengaruhi karakter CVT secara keseluruhan, beda 1 gram akan memengaruhi kerja sistem secara keseluruhan. Setelah optimalisasi part diatas, ane menyarankan menggunakan roller dengan berat 16 gram. Mengikuti spesifikasi roller New PCX, yang memiliki berat 15,7 gram. Tapi ye, harga roller New PCX ini 2x lipet harga rumah rollernya, yaudah pakai roller aftermarket saja dengan berat yang mendekati.

Jika penasaran pengen pakai roller dengan berat 15,7 gram, bisa dengan mengikis sedikit bagian dalam roller 16 gram sampai mendapatkan berat 15,7 gram pada masing-masing roller. Ribet yak? 😀 Haha.

Untuk merek roller, ane merekomendasikan T*R. Karena roller merek ini lebih awet dari ori vario 125 (lokal) dan merek K*C. Untuk merek Kaw***ra, ane gak bisa kasih testimonial karena secara pribadi belom pernah nyobain. Hehe.


Sekian dari ane, semoga bermanfaat dan semoga kepingin.. 😀

 

Modifikasi Air-Duct CVT Vario 125, Optimalkan Pendinginan!

Air duct exhaust, udara yang dihisap melalui air duct yang kita akan modifikasi keluar lewat sini bro

Air duct exhaust, udara yang dihisap melalui air duct yang kita akan modifikasi keluar lewat sini bro

Coba letakan tangan agan pemirsa sekalian di lubang keluar angin CVT. Ada anginnya gak? Ya kalo mesinnya belom nyala ya gak ada angin lah.. Haha. Nyalakan mesin, dan buka gas sampai kecepatan speedometer menunjukan 40 km/h. Rasakan angin yang keluar dari lubang tersebut.. Gimana? Pelan gak gan? Hehe.


Modifikasi air duct CVT udah dibahas di blog Aki Herodion di artikel ini, tapi ane juga pengen share hasil oprekan ane bersama Mr. DDL (lho, orang yang sama yang di blog itu ya. Iya gan, orangnya sama). Hehe 😀 Monggo disimak..

Pertama-tama, buka dulu gan air ductnya.. Tahapannya, buka dulu engkolan (kick starter) yang menghalangi air duct tersebut. Buka engkol menggunakan kunci 12, sedangkan untuk membuka air duct, gunakan kunci L 5 mm. Lalu bongkar air duct menggunakan obeng plus.

 

air duct - buka

Membongkar air duct CVT


 

Sudah terbuka? Sudaaah. Sekarang lihat bagian air-duct yang menempel pada bak CVT. Pertama kita akan membuang “sekat” penghalang angin dan jalur keluar air pada bagian atas dan bawah air duct. Membuangnya mudah kok, cukup modal cutter kecil yang tajam.. Harus tajam agar motongnya gampang, kalo pakai cutter gede malah takutnya ntar ribet.. 😀

potong sekat penghalang pada air duct untuk memaksimalkan aliran udara

potong sekat penghalang pada air duct untuk memaksimalkan aliran udara


 

Abis itu kita liat baliknya, air duct seperti terbagi-bagi yak? Ada garis pembatas kayak gitu. Nah pada bagian-bagian ini kita beri tanda terlebih dahulu, gunakan spidol yang warnanya kontras terhadap air duct, jangan pake spidol item masbroo, gak keliatan.

Memberikan tanda pada tempat yang akan di lubangi

Memberikan tanda pada tempat yang akan di lubangi


 

Setelah ditandai, siapkan alat pembolongnya.. Boleh bor dengan mata bor pembolong, bor tuner, solder, kikir.. apa aja terserah dah, pokoknya bisa ngebolongin dengan rapi. Setelah dibolongin, jangan lupa untuk merapihkan material yang memuai keluar dari air duct.

air duct - bolongin

Proses melubangi menggunakan mata bor yang khusus untuk melubangi.


 

Air Duct CVT, modified

Air Duct CVT, modified

Sudah selesai? Rakit kembali air duct, dan pasang kembali ke bak cvt. Start mesin agan, dan taruh tangan agan di lubang pembuangan air duct CVT. Terus gas sampai kecepatan 40 km/h. Beda gak gan? Mantep gak semburan anginnya? Sayangnya ini hanya metode feeling saja, karena ane gak punya current meter, dan gak boleh pinjem dari lab kampus 😀


Ada pertanyaan yang sering muncul terkait modifikasi air duct CVT. Umumnya orang akan bertanya: apa gak akan masuk debu? apa gak akan kemasukan air hujan bro?

CVT adalah fast-moving parts alias komponen yang cepat diganti. Kok diganti gan? Ya karena udah aus lah makanya diganti. Nah debu-debu CVT parts itu pada bertumpuk didalam CVT. Gak percaya gan? Coba buka cvt agan dan bersihkan debu-debu yang menempel pada kampas dan mangkuk OC, di dinding blok mesin, wah kotor. Nah itu debu yang berasal dari komponen CVT itu sendiri, bukan dari debu yang masuk lewat air duct. Debu yang masuk lewat air duct istilahnya hanya “numpang lewat” saja.

Kampas Ganda (Kopling) pada CVT, sumber debu/kotoran terbanyak pada CVT agan

Kampas Ganda (Kopling) pada CVT, sumber debu/kotoran terbanyak pada CVT agan

Lalu masalah air. Tenang broo, makanya kita bikin lubangnya ada 4. Lubang yang paling bawah adalah lubang untuk membuang air yang tidak sengaja masuk kedalam air duct. Sehingga air yang masuk akan segera mengalir kebawah dan dibuang melalui lubang yang paling bawah tersebut. Lagipula, CVT kita gak akan kemasukan air kok kecuali kalo kita bawa main banjir-banjiran. Hahaha 😀


Thanks untuk bro DDL yang mau dengan sukarela berbagi ilmunya dan langsung dipraktekan di motor ane, padahal pertama dateng niatnya bukan buat ini loh. hahaha.

Semoga kepingin 🙂