Pasang throttle body CB150R/CBR150R di Vario 150 / PCX 150, the expensive but reliable way.

Selamat pagi/siang/sore/malam bagi para pembaca blog, khususnya bagi yang kesulitan cari informasi dan refrensi tentang pemasangan throttle body CB150R atau CBR150R ke Vario 150 atau Vario 125-nya yang berkapasitas mesin 150 cc keatas..

Throttle body Vario 150 yang berukuran 26 mm sebetulnya sudah mumpuni untuk melayani mesin berkapasitas 149-153 cc, buktinya banyak yang kentjaang motornya. Gw aja kalah. ngoahahaha. Tapi pasti ada aja diantara kalian yang penasaran, bisa gak atau ada gak sih throttle body yang lebih gede lagi yang bisa dipasangkan ke Vario gw?

78056

Throttle Body CB150R on Vario 153. Lho kok Vario 153 bray? bukan 150?

Untuk para owner PCX 150, kalian bisa berbahagia karena cost cutting kalian disini besar sekali, karena motor situ udah menggunakan intake pipe yang sesuai dengan throttle body CBR150R. Terlebih lagi dengan throttle body CBR150R, bukan CB150R ya, IACV (Idle-air control valve) tetap bekerja! alias tetep otomatis idle-nya, plus IAT (intake air temperature) dan MAP (Manifold Absolute Pressure) tetap bekerja seperti normalnya, enak yak punya PCX.. Enak dipake, di dompet kaga. 😀 ngohahaha.


Sebelum lebih lanjut, gw pengen kalian keep in mind bahwa modifikasi ini adalah jalur mahal. Tersedia kok jalur murah, tapi dengan konsekuensi box bagasi kalian di bolongin. Ada juga yang bikin custom dengan memotong intake pipe dari v125/150 terus dikawinkan dengan selongsong alumunium yang bisa accept karet insulator throttle body CB150. Terserah mau pilih yang mana, hehe.

Kenapa gw bilang mahal? Karena gw udah ngerasain sendiri. Pasang throttle body CB150R, gw abis gak kurang dari Rp 1.000.000,- buat mewujudkan pemasangan throttle body ini. Udah gw bilang ya, keep in mind.


 

P_20160212_130215

Intake PCX 150 Old dengan karet insulator CB150R

The very first step, adalah mengganti intake pipe bawaan Vario 125 / 150 dengan intake pipe milik PCX 150 OLD (2014 kebawah). Kenapa kok milik PCX 150 old, emang ada apa dengan yang new? Intake pipe New PCX 150 (2015), memiliki bentuk yang sama dengan Vario 125 / 150. Berbahagialah kalian owner PCX 150 old, dan bagi kalian owner New PCX 150 gausah berkecil hati, tinggal beli.. Gw tau duit lu banyak makanya beli PCX, bukan Vario 150. Ngoahahaha..

insulator band

Cuma beli yang nomor 19 dan 5 saja.

Apa aja barang yang dibeli?

Barang pokok yang dibeli adalah intake pipe dan joint injector milik PCX 150 old, karena intake pipe PCX 150 old memiliki end pipe untuk join throttle body dari karet, bukan langsung bolt-on seperti intake pipe Vario 125/150. Joint injector juga menjadi hal penting, karena intake pipe PCX 150 old cuma bisa dipasangkan dengan joint injector PCX 150 old.. Gituu..

  • 17111-KZY-950, Pipe Intake. Intake PCX 150 old dibanderol seharga Rp 411.000,-. Mahal bukan? Ya memang mahal..
  • 17565-KWN-710, Joint Complete Injector. Yak ini adalah joint injector pasangan dari intake pipe PCX 150 old. Cuma bisa pake yang ini ya.. dibanderol seharga Rp 133.000,-.
  • 17119-KZY-700, Insulator Intake Pipe. Buat kalian user Vario 150 atau PCX 150 (old dan new), benda ini gausah kalian beli karena bawaan motor udah sama, hehe. Untuk user Vario 125, silakan beli ini. Soalnya insulator intake pipe PCX lain dengan insulator intake pipe milik Vario 125. Oh ya, jangan lupa dengan O-Ringnya, part numbernya: 91301-KRJ-901. Boleh beli 2 pcs atau 1 pc saja. Insulator ini dibanderol seharga Rp 27.000,- dan o-ringnya Rp 3.500,- per pc.
  • 16211-KTY-D31, Insulator Carburetor. Ini wajib dibeli, baik user PCX 150 juga harus beli ini. Karet insulator ini fungsinya untuk menghubungkan throttle body dengan intake pipe. Karena karet insulator milik PCX 150 tidak bisa dipasangkan dengan throttle body CBR150R, maka benda ini juga wajib dibeli. Hehe. Untuk harganya, insulator ini dibanderol seharga Rp 25.000,-
  • 16216-KTY-D31, Insulator Band. Fungsinya buat klem-an throttle body CB, murah kok hanya Rp 4.500,-.

Untuk user PCX 150 old, maka 3 barang pertama diatas tidak perlu dibeli lagi, cukup karet insulatornya saja. Beli yang belakangnya D31 ya, jangan D30, muahaal. Hehehe.


tb cb150

Throttle Body CB150R di part catalog.

Second step, adalah membeli throttle body. Untuk user Vario 125/150, gw sarankan beli throttle body milik CB150R karena throttle body ini tidak memiliki IACV (Idle Air Control Valve), karena Vario 125/150 tidak dilengkapi dengan pengendali IACV dari sononya, hehe. Untuk user PCX 150, berbahagialah, kalian bisa pilih throttle body CB150R atau CBR150R, gw sih menyarankan throttle body milik CBR150R karena PCX dari lahir juga sudah menggunakan IACV, dan kalo pake throttle body CBR fungsi tersebut tetap dipertahankan bray. hehe.

P_20160212_163117

Throttle body CB150R yang sudah dikawinkan dengan intake PCX 150.

Untuk tempat belinya ada 2 sumber.. Pertama resmi melalui HEPS, kedua second hand goods lewat forum atau tempat jual-beli online seperti Buk*lapak atau Tok*pedia.

  • 16400-K15-901, Throttle Body Assembly. Throttle body kepunyaan CB150R ini dibanderol seharga Rp 882.000,- di HEPS dan sudah termasuk Injectornya. Untuk user Vario, lebih baik pilih yang ini. Barang ini juga tersedia di forum/situs jual-beli online kok, silakan searchning.
  • 16400-KPP-T02, Throttle Body Assembly. Throttle body milik CBR150R Thailand ini dibanderol seharga Rp 2.055.000,- di HEPS dan sudah termasuk injektornya, harga yang fantastis, hehehe. Mendingan cari di situs jual-beli online, jauh lebih muraah. hehe. Untuk user PCX 150, lebih baik pilih throttle body ini, atau…
  • 16400-K45-N01, Throttle Body Assembly. Throttle body ini milik CBR150R Indonesia, alias lokal. Untuk barunya dibanderol Rp 1.226.000,- di HEPS berikut injektornya, harganya tetep fantastis yak.. hehe. Untuk second hand-nya mungkin belum tersedia sampai post ini ditulis, tapi silakan dicari aja, hehe.

Tidak cukup sampai disitu. Throttle body CB150R maupun CBR150R perlu sedikit sentuhan akhir, yaitu pada bagian moncong belakangnya yang berhubungan dengan selang intake dari box filter. Yap, ukurannya perlu diperkecil, coba liat gambar yang udah dikawinin sama intake pcx, bokongnya udah dibubut untuk mengakomodasi ukuran selang intake PCX 150.

481916_f34e6b2f-198a-4df6-8068-5248f872b5a0

Throttle Body CB

481916_bf644745-21b0-4233-a6dc-98a0d37dbcc5

Throttle Body CBR

Ukuran standar bokong throttle body CB150 atau CBR150R adalah 47 mm (kalau tidak salah, sudah lupa. hehe), sedangkan ukuran bokong throttle body Vario 125/150 atau PCX adalah 41 mm. Kalau masih mau pake box filter, maka modifikasi pada pantat throttle body ini wajib dilakukan, jika tidak ingin pakai box filter atau open filter, atau pakai filter jamur, maka hal ini tidak wajib dilaksanakan.

Ngurang 6 mm dong berarti? tenang bray, diameter dalam throttle body CB150R itu 35 mm. Dengan diameter luar 41 mm, berarti masih nyisa 6 mm lagi, alias 3 mm kanan-kiri, masih tebal toh..

img-20160208-wa0021.jpg

Pantat yang udah dibubut jadi lebih kecil, jangan lupa cekungannya juga dibuat yak.

Bawa aja throttle body bawaan motor dan throttle body CB150R/CBR150R ke tukang bubut, dan minta tolong untuk menyamakan ukuran pantat belakang throttle body. Biayanya bervariasi, tapi ini tergolong pekerjaan sulit karena membutuhkan kepresisian tinggi dan bagian throttle body yang nempel ke chuck bubut lathe cuma mulut throttle bodynya. Plus harus center pula throttle bodynya. Dulu sih gw ngebubut pantat throttle body kena Rp 70.000,-

img-20160208-wa0023.jpg

yess, muat dan PNP dengan selang intake PCX 150.


Untuk user PCX, masalah kalian selesai disini.. Kabel sensor set dan IACV tinggal pasang, joss. Untuk user Vario, masalah kalian disini adalah socket throttle position sensor kalian nggak sama dengan throttle body CBR150R, ngoahahaha. Cara ngakalinnya ? Banyaak. hehe.

Cara pertama, cara paling halus. Adalah dengan mencari socket 5 pin yang cocok dengan sensor set throttle body CB150R kepunyaan kalian, ada yang jual kok, tapi harganya cukup mahal. Tapi dengan cara ini, kalian mempertahankan kemudahan bongkar-pasang throttle body, hehehe. Gw pribadi nggak pakai cara yang ini sih, soalnya keberatan untuk beli socketnya. Mending beli kabel body second, dah dapet socketnya plus rumah sekring dan socket relay semua-mua-nya, hahaha.

Cara kedua, cara yang masih agak halus, namun nanti agak repot untuk bongkar pasang throttle body. Yaitu kalian harus mempersiapkan kabel pendek (10-15 cm cukup) berkualitas cukup baik 3 buah dengan warna yang berbeda-beda tiap kabelnya, lalu kalian juga butuh kawat tipis dan kuat buat nyolok ke socket kabel body Vario, hehe. Kalo gw sih pake kaki resistor gitu. Caranya, baca baik-baik. Throttle body CB150R terdiri dari 5 pin, kita bakal nyolok ujung kabel ke pin tersebut! haha. Panaskan sedikit ujung kabel yang mau dicolok, lalu ketika sudah agak lentur karet kabelnya, segera colokan kabel tersebut ke pin di sensor set throttle body! ngoahahaha.

img-20160212-wa0012.jpg

Colok-colok, buahahaha. Warnanya sama, jangan ditiru, ntar kesulitan pas bongkar-pasang!

Pin yang dipakai hanya 3 pin yang ada ditengah, jadi pin di pinggir dibiarkan saja, alias jangan ikutan dicolok. Ketika semua kabel sudah tercolok dengan baik, tekuk keatas kabelnya dan ikatkan kabel ties yang kuat, mencegah kabel yang kita colok buat pindah-pindah dari tempatnya. Kemudian ujung kabel yang lain jangan dilupakan, tapi dengan cara yang sedikit berbeda, pakai solder. Solder kawat atau kaki resistor/dioda ke ujung kabel, solder yang rapi dan tipis saja cukup. Hehe, lalu jangan lupa dikasih isolasi secukupnya (ujungnya masih nongol ya buat masuk ke socket TPS).

p_20160304_101638.jpg

Colok aja ke kabel body TPS. Ngoahahaha.

Kemudian kita colok dah ke socket TPS.. Boleh colok ngasal yang penting nyala (kaga direkomendasikan), boleh ditebak-tebak dengan menggunakan AVO meter, dicek resistansinya tiap-tiap pin, dibandingkan dengan tiap pin pada throttle body bawaan motor. Dilihat dari gambar diatas, urutannya gini.

  • Kabel throttle body PALING KANAN, dihubungkan dengan pin PALING KIRI kabel body TPS.
  • Kabel throttle body TENGAH, dihubungkan dengan pin PALING KANAN kabel body TPS.
  • Kabel throttle body PALING KIRI, dihubungkan dengan pin TENGAH kabel body TPS.

Kalo kabelnya beda warna, ntar pas bongkar pasang pasti mudah buat ngebedainnya, gak kayak gw, agak bingung kalo bongkar pasang. Hahaha. Jangan lupa dikabel ties yang kuat ya, dua atau tiga kalo perlu kayak gambar diatas!

Lalu socket tersebut jangan dibungkus plastik, rawan nampung aer, mendingan diisolasi aja sampai tertutup, dah gitu aja. Coba user PCX, bener-bener less hassle dah buat bagian ini.

p_20160228_193456.jpg

Unit terpasang.

Cara ketiga, cukup reliable.. Yaitu sambungan antara pin sensor set throttle body dibuat permanen saja, pake lem tembak secukupnya. Sambungan di kabel body juga dibuat permanen dengan lem tembak secukupnya. Lho… hahaha. Tenang bray, buatkan socket tambahan pake socket kaki 3 yang biasa kita pake itu, jadi lepas-pasangnya disitu, bukan bongkar pasang pin yang nyangkut di kabel body.. hehehe.


 

Kemudian untuk kabel gas, lubang kepunyaan CB150R perlu dibesarkan karena bawaannya kekecilan, hehe. Lalu kan bentuknya seperti U, itu perlu diluruskan menjadi seperti L. Sehinggal kabel gas Vario 125/150 bisa masuk.. Untuk kabel gas cuma perlu dipakai yang pull/tarik, sedangkan yang pushnya optional aja dipasang, alias ngga perlu-perlu amat.. Untuk user PCX, tinggal kaitkan aja kabel gas dengan lubang throttle body CBR150R, pnp bray.

Alternatifnya untuk user Vario, cantolan kabel gas BISA diganti dengan milik CBR atau dicustom di tukang las.. Cantolan kabel gas CBR part numbernya : 16169-KPP-T01, seharga Rp 103.000,- di HEPS. Tinggal dipasangin aja, gak pake ribet lagi.


Kemudian muncul pilihan penggunaan injektor.. Hahaha.

Kalo gw pribadi menyarankan untuk pakai aja injektor CB atau CBR yang ada di throttle body. Pindahkan injektor CB/CBR yang ada di throttle body tersebut ke intake pipe dan disambungkan ke sinyal injektornya. Lalu injektor yang sebelumnya ada di intake pipe, dipasangin aja lagi ke throttle body, buat nutup lobangnya.. Atau kalau nggak mau ada injektor nganggur disitu tapi pengen lobangnya ditutup, bisa pake lem besi / epoxy saja, tinggal ditutup dan tunggu sampai kering. Pastikan jika menggunakan epoxy, campuran tidak meluber kemana-mana dan mengotori bagian dalam throttle body.

p_20160229_172416.jpg

Injektor yang di throttle body tidak dipakai. Kita pakai injektor di intake pipe.


Langkah terakhir adalah, reset Throttle Postion Sensor dan Reset ECM/ECU. Rasanya kalian sudah paham gimana caranya, apalagi yang sudah mengenal PGM-FI cukup lama dan doyan oprek motornya. Hehe.

p_20160215_203929.jpg

Sebelum reset TPS, pastikan kabel sinyal yang tadi diakalin sudah pas posisinya dan aman (tidak mudah lepas). Setelah reset TPS, setel idle rpm motor (buat vario 125/150, PCX sudah akan menyesuaikan sendiri melalui IACV-nya). Kemudian pastikan ISS (Idling Stop System) dapat diaktifkan, untuk motor yang dilengkapi ISS. Karena fungsi ISS ini tetap aktif lho setelah penggantian throttle body ini.


Nyampe juga kita di ujung postingan kali ini.. Hehehe. Jika ada yang kurang jelas, mohon maaf yak, silakan ditanyakan di kolom komentar, atau tanya langsung via WhatsApp juga boleh (bagi yang tau, yang belom tau silakan cari tau. hahaha).


p_20160121_072301.jpg

Solo Touring, Bogor-Jogja. Pas di GSP-UGM, abaikan sendalnya. hahaha.

 

 

Paduan Upgrade Vario 125 (old/new) jadi 150 cc.

Halo broh, geber terus yak sampe speedometer mentok 😀

Kali ini mau sharing tentang upgrade Vario 125 sampeyan semua baik Old dan New menjadi 150 cc, mulai dari yang minim biaya (bagi yang budget pas-pasan) sampai yang full-spek upgrade 150 cc buat yang biayanya ada. Tapi sih sebetulnya dalam hati ane bakal nyuruh langsung full-spek aja, jangan tanggung-tanggung, soalnya males bongkar mesin beberapa kali demi nyicil part, tapi itu sih kembali ke hati masing-masing rider Vario 125 sekalian 😀 hehehe.

f39ea0db65c4759226aa394b4ec2094c_f1897

Vario 150 Exclusive

Siapa sih di sini yang Vario 125 nya gak pengen sedikit lebih ngacir dari motor lainnya? Mungkin ada yang bilang kalo Vario atau motor matic lainnya itu nyaman untuk commuting alias gak perlu ngacir-ngacir amat, itu memang betul. Selain untuk jalan santai, juga gak salah rasanya upgrade dikit supaya lebih bertenaga.

WP_20141018_001

Blok dan piston original Vario 125.

Vario 125 pada dasarnya memiliki ruang bakar dengan 52.4 mm x 57.9 mm yang kalau dihitung dengan rumus matematika dasar (phi x D² /4) menjadi 124,798 cc, atau kita bulatkan menjadi 125 cc. Lalu untuk Vario 150 memiliki ruang bakar dengan ukuran 57,3 mm x 57,9 mm yang kalau dihitung maka kapasitas mesin Vario 150 adalah 149,3 cc, atau dibulatkan menjadi 150 cc.

Namun kali ini kita ngga akan menggunakan piston Vario 150, lupakan saja hal tersebut, karena piston Vario 150 meskipun berukuran sesuai dengan apa yang kita ingin raih (150 cc) tapi terkendala di pen piston. Ukuran pen piston Vario 125 adalah 13 mm, sedangkan Vario 150 berukuran 14 mm. Beda 1 mili doang memang, tapi tetep aja gak akan bisa masuk/diaplikasikan ke Vario 125. Kecuali sampeyan mau repot-repot ganti stang seher atau kruk as Vario 150 sekalian 😀

 

P_20151204_083640

Kiri: Blok asli Vario 125, kanan Blok PCX 150.

Kita akan menggunakan piston motor lain yang pen pistonnya berukuran sama dengan Vario 125 (13 mm). Yaitu piston Honda CS1, yang berdiameter 58 mm dan pen piston sama (13 mm). Kalau ingin menggunakan piston lain juga boleh selama pen piston berukuran 13 mm dan diameter piston 58 mm. Seperti piston CLD (perlu memodifikasi ulang dome piston), piston Honda Sonic, dll..

Lho bukannya piston CS1 dan Sonic itu serupa tapi tak sama ya? Memang! Kalau pakai piston Sonic, maka dome piston sedikit lebih tinggi, dan kompresi mesin akan lebih tinggi jika menggunakan piston Sonic. Selain itu piston Sonic yang original mahal dipasaran, maka itu gw merekomendasikan pakai piston CS1 sajah, murah meriah, dan durable.

Jadi apa aja yang dibeli?

  • 12100-KZY-700, Cylinder Block. Blok piston/seher PCX 150, mahal sih tapi ngga ada secondary job, maksudnya gausah dikorter lagi karena diameter bore sudah 58 mm pas. Harga di Honda Exclusive Part Shop (HEPS) sih hanya Rp 550.000,- tapi sampeyan harus mempersiapkan fotocopy STNK PCX 150, dan indennya pun bisa sebulan 😀 Tapi kalo kagak sabaran, blok ini sebenernya beredar di pasar bebas dengan harga yang diketok, alias mahal bingits.. Ada yang jual seharga Rp 800.000,- lho!
  • 1210A-K59-A10, Cylinder Block. Ini alternatif blok selain punya PCX 150. Yap! Ini adalah blok Vario 150. Sudah ada yang jual di pasar bebas seharga Rp 350.000,- Tapi harga di HEPS sebetulnya lebih murah, hanya saja belum dapat dipesan sampai penulis menulis artikel ini (17 Januari 2016). Tapi karena ukuran bore-nya gak 58 mm pas, maka harus dibawa ke tukang bubut untuk dikorter bore-nya menjadi 58 mm.
  • 12251-KZY-701, Gasket Cylinder Head. Paking blok head, atau kita ada yang nyebutnya paking blok atas. Baik PCX 150 ataupun Vario 150 menggunakan paking head ini. Harganya murah kok, cuma Rp 25.000,- per lembar di HEPS. Tapi ada juga yang jual Rp 100.000,- per lembar, geloooo. Paking head wajib diganti karena ukuran seher membengkak dari 52.4 mm menjadi 58 mm. Sedikit kendala terjadi jika menggunakan blok head ori vario 125, nanti gw jelasin ya.
  • 131A1-KWC-900, Piston Kit (STD) CS1. Yap piston standard Honda CS1, pas banget berukuran 58 mm. Murah meriah lagi hanya Rp 150.000,- di HEPS. Mungkin kalo ditempat lain bisa beda harga, tapi gak jauh-jauh lah dari angka itu.
  • 16450-K15-901, Injector. Injektor kepunyaan Honda CB150R sudah lebih dari cukup untuk melayani mesin yang sudah di upgrade kapasitasnya. Kenapa kok gak injektor vario 150 atau PCX 150? Karena injektor Vario 150 masih kurang basah alias agak kering, dan injektor PCX 150 mahaal. Injektor Honda CB150R dibanderol dengan harga Rp 195.000,- di HEPS, murah kan? Hahaha 😀
  • Optional: 1220A-K59-A10, Head Cylinder. Blok head dari vario 150, harganya berkisar Rp 550.000,- sampai dengan Rp 700.000,- tergantung toko yang menjual. Barang ini tersedia di HEPS seharga Rp 575.000,- tertanggal 28 Februari 2016.
  • Optional: Throttle Body Vario 150. Optional aja, tidak wajib kok. Kalo kapasitas mesin sudah menjadi 150 cc, ada baiknya juga throttle body ikut kita upgrade menjadi berdiameter 26 mm (vs 24 mm standard Vario 125).
  • Optional: Throttle body CB150R. Throttle body ukuran 30 mm ini amat pantas melayani mesin ente, tapi ada beberapa konsekuensi. Pertama, mahal! Wong jelaslah harga barunya aja dipatok Rp 882.000,- itu juga belom plug-n-play. Masih harus menyediakan intake pipe yang kompatibel dengan throttle bodynya. walah ribet, panduannya nanti tersedia di artikel terpisah 😀 ngoahahaha.

Optional: Jika menggunakan blok head Vario 150 ataupun PCX 150, maka semua part dari blok head Vario 125 sampeyan dapat digunakan di blok head Vario 150/PCX 150, kecuali Klep sajah. Untuk noken as (camshaft), gigi sentrik, rocker arm (pelatuk klep), per klep, pegangan klep beserta kuku klepnya dapat digunakan kembali di blok Head Vario 150 / PCX 150. Selain itu tutup atas blok head (cover head) juga bisa digunakan kembali kok. Penggantian throttle body juga opsional, karena throttle body yang lama masih bisa digunakan lho, plug n play lagi.

Optional: Polish port head (polish saja ya! tidak usah di-porting headnya) juga opsional, dapat dilakukan pada saat head cylinder belom terpasang.

P_20151203_181531

Blok silinder PCX 150.

Jika sudah menggunakan blok silinder PCX 150 maupun Vario 150, maka penggantian paking head merupakan hal yang wajib. Kenapa? Karena water jacket blok silinder kedua motor tersebut posisinya lebih keluar daripada blok silinder Vario 125 (coba tengok foto diatas).

Selain itu, penggunaan blok Head PCX 150 ataupun Vario 150 merupakan opsional saja, tidak wajib sama sekalih, namun head vario 125 memiliki jalur air yang lebih sempit dari head PCX 150/Vario 150, dan hal tersebut bukanlah masalah besar karena coolant tetap dapat mengalir lancar. Tidak perlu banyak tanya, karena sudah beberapa orang kok yang tetap menggunakan blok head asli vario 125.

Penggantian injektor juga merupakan hal wajib karena kapasitas mesin membengkak dari 125 cc menjadi 150 cc. Pilihan injektor ada Vario 150, PCX 150, Verza / NMP FI 150, CB150R, CBR150. Seluruh injektor tersebut plug n play di Vario 125, alias bisa dipasang tanpa ubahan apapuun. Kenapa gw merekomendasikan injektor CB150R? Karena injektor motor itu deras flownya, terutama pada kitiran tinggi dan tetap irit pada kitiran rendah. Karena flow-nya deras maka power yang didapatkan juga tentu lebih oke. Sebetulnya kita juga bisa menggunakan injektor CBR150R, tapi harganya dua kali lipat injektor CB150 😀

Jpeg

Injektor Honda CB150R. Boros kalo dipake ngebut, irit kalo dipake irit.


Untuk pemasangan sebetulnya terbilang susah-susah gampang. Kalau sampeyan paham motor maka ini merupakan hal mudah, kalo sampeyan merupakan orang yang awam dalam memodifikasi mesin motor maka hal ini tetaplah sulit walaupun gw sudah menjelaskan poin-poinnya secara detail, hehe 😀 Untuk yang masih awam, ada baliknya ditemani atau dibantu oleh teman yang mengerti masalah modifikasi mesin terutama mengenai turun mesin. Karena bongkar mesin Vario 125 ataupun Vario 150, wajib hukumnya menurunkan mesin dari body/rangka motor. Hal tersebut bukanlah hal yang mudah. Selain motornya yang berat, banyak kabel yang mungkin nyangkut selama proses bongkar pasang. Maklum motor injeksi banyak kabelnya 😀

P_20151205_155007

Trust me bro, nurunin mesin Vario 125/150 bukan hal mudah. Apalagi kalo sendirian.

Sepertinya untuk hal mengenai bongkar pasang ini, gw ngga perlu menjelaskannya secara mendetail. Karena sampeyan bisa membaca step-by-step nya di artikel yang udah pernah gw publish sebelumnya disini :Bore-Up Harian Honda Vario 125 CC, 142 cc.

P_20151205_145528

Piston Honda CS1 sudah duduk manis disitu.

Untuk diperhatikan bahwa posisi piston jangan sampai terbalik! Ada mark “IN” di pistonnya yang menandakan posisi atasnya atau bagian piston yang bertemu dengan klep intake. Kenapa kok pistonnya nampak terbalik ya? Ya solanya CS1 kan mesin tegak 45 derajat, kalo diliat dari motor aslinya mah kagak nampak terbalik kok bro. hahaha.

Oh ya! Untuk cooling solution, gw nggak menyarankan tetap menggunakan kipas bawaan Vario 125 keluaran 2013 keatas. Silakan diganti dengan kipas radiator milik PCX 125, atau Vario 150. Untuk user Vario 125 gen 1 (2012) yang masih ngorok-ngorok, tidak perlu mengganti kipas radiatornya, karena kipas tersebut superior kemampuannya dibandingkan kipas PCX, gw udah buktiin kok. Malah gw bela-belain nyari di loakan kipas radiator Vario 125 tahun 2012, walaupun motor jadi ngorok khas matic eropa (cuih, ahaha).

kipas-wtf-vs-pcx

Kipas Vario 125 Gen 1 (kiri atas), mempunyai cooling properties yang superior dibanding kipas PCX 125 (kanan bawah). Image courtesy of Mazped.

Terus bagi kalian yang penasaran kipas radiator PCX 150, bisa juga diaplikasikan. Sekali lagi gw peringatkan barang ini adalah barang yang langka. Sulit didapatkan. Oh ya, kipas New PCX (yang LED itu) juga menggunakan kipas PCX 125 (referensi part catalog WW150EXF). Tapi, for your information, New PCX yang dijual di Australia dan Eropa tidak menggunakan kipas radiator PCX 125, namun menggunakan kipas radiator milik SH150i (refrensi part katalog WW150F dan WW150EX2F). Kipas radiator milik SH150i itu ada yang jual kok.

IMG-20160105-WA0000

Kipas PCX 150, gede yak siripnya. Lebih gede dari Vario 125.

Tapi mah kalo penasaran masih bisa kok inden kipas radiator PCX 150 di HEPS. Ini refrensi part numbernya : 19510-KZY-700, gw juga lagi inden. Harganya murah cuma Rp 40.000,-

574191_0449b42b-00b0-4598-bded-4ef74d46b527

Kipas SH150i / New PCX yang tidak beredar di Indonesia. Tapi kipasnya beredar di Indonesia. Magic.

wah terus apalagi yak, hahaha udah lama nggak mampir cek wordpress jadi lupa mau nulis apaan lagi.. wkwkwk..

gue rasa sih sampai titik ini sudah cukup jelas menggambarkan garis besar untuk upgrade vario 125 kalian semua menjadi berkapasitas 150 cc. moga bermanfaat 😀

 

 

gas POOOLLLL..

Mengatur renggang jarak klep dan stasioner Vario 125

stel klep

Mengatur jarak renggang klep

Pada kali ini ane kepingin share jarakrenggang klep dan putaran mesin yang stasioner untuk vario 125. Gak cuma buat vario 125 aja sih, motor lain juga bisa, tapi mungkin ada beberapa resiko yang musti ditanggung, seperti putaran stasioner terlalu tinggi, atau klep jadi ngeclek (kerenggangan). Karena masing-masing motor mempunyai karakteristrik tersendiri 😀 Cielah 😀

Feeler Gauge - Untuk menyetel jarak renggang klep

Feeler Gauge – Untuk menyetel jarak renggang klep

Peralatan yang dibutuhkan gak ribet kok 😀 Untuk setel jarak renggang klep, kita butuh obeng plus, kunci T 10 mm, kunci ring 9, special tool untuk memegang baut tappet adjuster, dan feeler gauge.

No. 14 - Screw Tappet Adjuster No. 16 - Nut Tappet Adjuster

No. 14 – Screw Tappet Adjuster
No. 16 – Nut Tappet Adjuster

Pertama, mesin harus dipastikan sudah dalam keadaan dingin. Kalau mesin masih panas-panas anget, maka penyetelan jarak renggang klep tidak akan optimal. Kedua, bersihkan dulu alat-alat kerja agan, karena bagian yang menyentuh dalaman mesin harus bersih agar tidak mengontaminasi part-part tesebut.

Ane lupa dokumentasiin.. Jadi nyomot pic di internet dulu deh :D

Ane lupa dokumentasiin.. Jadi nyomot pic di internet dulu deh 😀

Cara menyetelnya mudah kok, siapkan feeler gauge dengan ukurannya. Lalu buka mur pengencang (nut adjuster tappet), longgarkan secukupnya. Lalu selipkan feeler gauge seperti gambar diatas, putar screw adjuster sampai feeler gauge terasa seret untuk digeser. Jika dirasa sudah pas, tahan kepala screw adjuster dengan special tool, lalu kencangkan kembali mur penahannya. Coba kembali selipkan feeler gaugenya, harus seret! Tidak boleh loncer, dan harus bisa masuk!.

Untuk klep intake dan klep exhaust, caranya sama saja kok.. Hanya saja ukurannya yang berbeda. Untuk klep intake, kita setel dengan jarak renggang 0.15 mm. Klep exhaust, disetel dengan jarak renggang 0.25 mm. Renggang ya klep exhaustnya? Gapapa gan, itu sudah cukup banget! Kalo dirasa terlalu renggang, silakan rapatkan kembali jaraknya menjadi 0.20 mm.

Jarak renggang klep diatas juga merupakan obat bagi Beat FI yang sering mogok dijalan, lalu mesinnya didiamkan sebentar baru bisa jalan kembali. Hal tersebut terjadi karena jarak renggang klep yang terlalu rapat. Sehingga, saat mesin panas, tingkat pemuaian yang terjadi antara klep dan screw adjuster tappet cukup untuk membuat klep “mengaga” saat mesin beroperasi. Sehingga, terjadilah loss kompresi dan motor mati dijalan, dan harus didiamkan (didinginkan) terlebih dahulu agar motor bisa start kembali.

Jika penyetelan klep sudah selesai, tutup kembali kepala silinder yang dibuka!


Digital tachometer dengan laser

Digital tachometer dengan laser

Untuk penyetelan stasioner, ane sebenernya agak curang yak. Pakai alat digital tachometer dengan menggunakan laser. 😀 Pakai tachometer radiasi (yang ditempelkan ke kabel busi) juga bisa kok, namun hasilnya bisa dibilang kurang akurat.. hehe 😀

Pengukuran putaran mesin juga bisa dilakukan dengan menggunakan AVO meter digital yang terdapat fitur pengukuran frekuensi (Hz), refrensinya ada disini broo: CARA MUDAH SETTING RPM STASIONER VARIO 125 PGM FI MEMAKAI AVO DIGITAL

Untuk setting putaran stasioner yang pas, sebernernya udah ditunjukin digambar diatas. Yaitu berkisar antara 1650-1700 rpm. Dengan putaran mesin yang pas, maka akan didapatkan tarikan awal yang pas dan fungsi idling stop system yang optimal (bagi yang pakai vario 125 iss)


Sekian share dari ane, moga kepingin 😀

Bore Up Harian Honda Vario 125 – 142,3 cc.

Selamat siang para sobat blogger, walau blog ane kagak rame (dan mungkin akan rame :D) Ane kepingin share hasil iseng ane akhir-akhir ini.. Haha 😀

Ya! Betul! Bore Up Daily-Use atau umum kita sebut dengan BUD. Kalau agan cari artikel tentang BUD vario 125, umumnya yang nongol adalah bore up 150 cc atau 170 cc. Hahah, basi. Padahal ada lho bore up yang masih bisa menggunakan blok ori vario wtf. Dengan menggunakan piston/seher milik Kawasaki BlitzJoy R yang memiliki diameter 56mm, maka terdongkraklah kapasitas mesin vario 125 menjadi 142,3 cc :D. Gede yak…

Haiyah, langsung saja kita bahas satu per-satu apa aja tuh yang di ganti dan rincian biayanya, supaya sobat blogger yang juga kepingin jadi tau berapa kira-kira biayanya. 😀

Blok dan piston original Vario 125.

Blok dan piston original Vario 125.

Diameter piston vario 125 adalah 52.4 mm dipadukan dengan langkah 57.8 mm. Maka dengan perhitungan matematis, akan didapatkan volume silinder sebesar 124,646 cc, dibulatkan menjadi 125 cc. Nah dengan dipasangnya piston blitz joy yang berdiameter 56 mm, maka didapatkan volume silinder sebesar 142,361 cc, dibulatkan menjadi 142 cc.

Dilihat dari gambar diatas, diameter boring/liner blok wtf adalah 63.5 mm, jika dimasukan piston 56 mm maka masih sisa 3,75 mm masing-masing sisinya. tebel lah kalo ane bilang :D. Oh ya, konstruksi linernya ini gak sepenuhnya besi lho.. Alias water jacketnya dilapisi alumunium. Jadi kalo masih pakai blok ori vario, maka 56 mm itu udah maksimal banget tanpa ganti boring. Kalo diperbesar lagi, takutnya malah kena daging alumunium yang melapisi liner baja blok wtf.

WP_20141018_009

Paking-paking…

Oh ya, sebelum bongkar. Jangan lupa mempersiapkan gasket atau bahasa sehari-hari kita sebut paking.. Karena vario 125 menggunakan radiator, maka penggunaan paking menjadi sangat sensitif. Takut-takut coolant bocor ke ruang bakar atau malah ke mesin dan bercampur dengan oli (oh no!). Karena vario ane sudah 10000 km berjalan, maka ane memutuskan untuk mengganti paking blok dan paking head, tidak lupa dengan paking knalpotnya.

WP_20141018_011

Coolant Radiator – AHM Pre-Mixed Coolant

Jangan lupa untuk membeli satu botol coolant, terserah mau pakai coolant apa. Yang penting ada anti-rust protection dan ada modifikasi titik didih (mengandung ethylene glycol). Atau mau pakai aquadest juga bisa kok. Aquadest loh, air destilasi! bukan air keran. 😀 Karena untuk bongkar mesin, kita perlu menguras coolant kita. Kalau umur coolant masih terbilang baru, silakan saja untuk menampung coolant yang dikeluarkan dari sistem radiator, dan nanti diisikan kembali kedalam radiator mesin.


Blok vario 125 yang sudah di kolter dan dimasukan piston blitz joy.

Blok vario 125 yang sudah di kolter dan dimasukan piston blitz joy.

Berhubung ane pinjam blok silinder punya orang (thanks to koh harel), maka di korter duluan dah itu blok, jadi gak nunggu lama-lama mesinnya untuk dimasukin sang piston 56 mm.

Untuk ngorter, cukup bawa piston ori vario 125, piston yang akan dipasang, dan blok silinder yang mau dikorter. Bilang aja langsung mau ngorter blok ini (vario), pistonnya ini (blitz joy). Lalu jangan lupa, samakan profil piston blitz joy dengan profil piston milik vario (coakan klep, tinggi bibir piston, ke-jenong-an piston, dan tinggi pantat piston) agar saat mesin menyala, piston dan part-part lain (seperti klep, kruk-as, head cyl). Compression ratio mesin juga bisa diatur lewat profil piston (jika tidak ingin mengubah squish di head cylinder). Kompresi mesin vario 125 diatas kertas adalah 1:11, padahal kenyataannya hanya 1:10,5. Lho tau darimana bro? Buktinya apa? Ini adalah hasil test langsung dengan menggunakan buret. Pantes vario 125 ini masih iso minum premium walaupun tenaganya jadi kendor.

Jika profil piston dibentuk mirip dengan piston ori vario 125 (lihat gambar diatas), maka dapat dianggap tidak ada perubahan kapasitas ruang bakar (ignition room). Maka pendekatan matematis rasio kompresi didapat 1:11,9. Tapi pendekatan matematis itu tidak bisa dikatakan 100% benar, mungkin rasio kompresi yang didapat adalah 1:11 sampai 1:11,5. Harus di test menggunakan buret untuk mendapatkan rasio kompresi yang sebenarnya.

Untuk mendapatkan rasio kompresi yang lebih rendah, piston bisa dibuat rata atau dibuat cekung. Tapi ane tidak merekomendasikan piston blitz joy dibuat cekung karena daging piston yang menjadi sangat tipis sehingga rawan jebol, solusi lainnya adalah dengan mendouble paking bawah (paking blok) sehingga piston menjadi agak mendem saat titik mati atas.


WP_20141018_018

Menelanjangi motor 😀

Untuk menurunkan mesin vario 125 dari bodynya (atau lebih tepatnya mengangkat bodynya dari mesinnya :D) diperlukan extra effort dibandingkan Beat ataupun Vario lama. Agar tidak ribet, ane akan menjelaskan beberapa tahapannya.

Pertama, buka cover body terlebih dahulu. Diantaranya: jok, cover mesin, cover kolong, cover tulang belakang (yang dibelakang ban), dan tameng depan (seperti gambar diatas). Sedangkan bagian dek kaki dan atasnya boleh dibuka, boleh tidak. Agar lebih mudah, sebaiknya dibuka aja sih.

Kabel yang menuju mesin.

Kabel yang menuju mesin.

Lalu kebagian melepas kabel. Telusuri seluruh kabel yang menempel pada mesin, nah banyak kabelnya yang sambungan (soketnya) ada dibagian depan motor. Nah ini dia yang bikin ribet vario 125 untuk diturunkan mesinnya. Buka semua soket yang terhubung ke mesin (ada 3 soket kalo tidak salah, yang besar isi banyak kabel, yang besar tapi cuma tiga kabel (yang ini ke spull), lalu satu lagi lupa :D). Lalu keluarkan kabelnya dari klem-an bodynya.

Terus sampai bagian bawah (kolong) dek kaki.

Terus sampai bagian bawah (kolong) dek kaki. Ground/Massa body ada disitu. Yang kabel biru-biru itu merupakan relay set untuk lampu utama dan klakson ane (abaikan saja).

Lepaskan soket set tersebut, pokoknya sampai bergerak bebas deh. Setelah itu buka juga kabel gas, kabel rem belakang, selang bensin, dan lain-lain. Agar saat mesin diturunkan, tidak ada lagi yang nyangkut! Kalo nyangkut repot broooo..

Melepas/menurunkan mesinnya mudah, tinggal lepas baut mesin yang panjang menggunakan kunci nomor 17 dan 14. Agar lebih mudah, sebaiknya minta bantuan orang lain. Jika sudah terbuka, dorong (ketok) perlahan baut tersebut agar terlepas dari mesin.

Jika baut sudah telepas, pisahkan body dari mesin. Hati-hati, body vario 125 berat bro! Mintalah bantuan untuk mengangkat bodynya. Amankan body kerangka motor ditempat aman. 😀

Makan waktu banyak misahin mesin dan body

Makan waktu banyak misahin mesin dan body

Oh ya, hampir terlupakan. Sebelum menurunkan mesin, buanglah (flush-out) air radiator. Caranya, buka cover radiator, dan dengan menggunakan kunci torx (lupa nomor berapa) buka baut pembuangan air radiator. Lalu buka pula tutup radiator agar pembuangan air radiator lebih cepat. Karena air tidak boleh bercampur sedikitpun kedalam ruang mesin!

WP_20141018_006

Buang air radiator.. Radiator ane item ya? Exclusive version bro ! haha


Piston ori vario 125 yang masih menempel

Piston ori vario 125 yang masih menempel

Untuk proses membongkar mesinnya terbilang mudah, alias tidak sulit. Mungkin karena ane sudah sering bokar-pasang mesin kali ya 😀

Lepaskan semua selang-selang, baik selang pernafasan mesin, selang bensin, selang intake mesin, selang radiator. pokok’e semuanya dilepasss..  Dilanjutkan dengan membuka kover kepala silinder menggunakan kunci 10, ada 4 baut yang mengencangkan cover kepala silinder. Abis itu, buka/lepas radiator dari blok mesin, ada 4 baut juga kalo gasalah, agar kipas radiatornya kelihatan. Berhubung ane pakai kipas radiator PCX, ada coakan kecil untuk mengetahui posisi titik mati atas (TMA) mesin, kalo kipas ori vario 125 ane lupa ada apa kagak.. 😀 Melepas radiator berguna untuk mengetahui posisi titik mati atas mesin, karena pada magnet (flywheel) vario 125 terdapat tanda TMA-nya.

Untuk prosesi penggantian piston, ane tidak dapat menjelaskan secara detail. Minta bantuanlah kepada teman yang sudah berpengalaman dalam membongkar mesin, tidak perlu mesin vario. Pokoknya yang sudah berpengalaman saja 😀

WP_20141018_028

blok ori vario 125 yang belum di korter. Baru aja dilepas dari mesin.

Untuk pemasangan ring-piston, ada 3 lapis ring piston. Pertama adalah ring kompresi (ring paling atas), umumnya berwarna cerah, ring ini bertugas untuk menjaga kompresi agar tidak loss ke ruang mesin. Kedua adalah ring kompresi kedua, umumnya berwarna lebih gelap, ring ini juga bertugas untuk menjaga kompresi agar tidak loss ke ruang mesin dan menyapu oli pada liner/boring mesin agar tidak masuk ke ruang bakar. Ring ketiga, terdiri dari 3 ring juga, adalah ring oli. Ring oli bertugas untuk melumasi, meratakan, dan menyapu oli dari dinding liner/boring mesin. Pemasangan ring piston, semua ring yang ada mark/tandanya berarti menghadap keatas!

Pemasangan ring-set piston

Pemasangan ring-set piston

Jika ring piston sudah aus, makanya umumnya mesin akan menjadi ngempos dan mengeluarkan asap. Nah karena mesin kita baru dipasang piston baru, ada namanya tahap inreyen. Yaitu tahap pembiasaan. Alias kita tidak boleh menggeber mesin atau memaksa kerja mesin menjadi berat. Ngebut boleh, tapi gasnya diurut ya :D. Tujuan tahap inreyen adalah memastikan ring-piston sudah “duduk”, alias punya clearance yang cukup antara liner saat memuai. Jika tahap inreyen gagal, maka piston akan ngancing atau nge-jim (jamming). Tandanya piston ngancing adalah, ban belakang tiba-tiba terkunci saat jalan. Nah abis ngejim ini kita harus bongkar lagi dah mesinnya, ngorter lagi, inreyen lagi. Capek baaang.. hahaha

Haha-aseek, sudah dipasaang

Haha-aseek, sudah dipasaang


Rakit/Pasang kembali mesin dengan urutan terbalik pada saat pembongkaran. Ah ini sih pasti banyak yang bingung.. Hahaha. Bagi yang sudah biasa bongkar mesin, hal ini adalah biasa sajaa.

Kondisi head cylinder ane. Pembakaran kering ya..

Kondisi head cylinder ane. Pembakaran kering ya.. Dan klepnya gede ya.. 27 in / 22 ex lho, lebih dari cukup buat ngelayanin piston 56 mm.

Jika mesin sudah terpasang, dilanjutkan dengan penyatuan kembali body kerangka motor dengan mesinnya. Hal ini terbilang sulit menurut ane, saran ane mintalah bantuan pada teman untuk membantu pemasangannya. Bagian paling sulit adalah saat kita akan memasang kembali baut panjang yang memegang mesin, karena posisinya harus pas, tidak boleh melenceng. Ane menggunakan bantuan dongkrak mobil untuk menjaga posisi kerangka body dan ngepasinnya dengan lubang pegangan mesin.

Fyuh, beres pasang mesin, pasang mesin ke body, lalu dilanjutkan dengan merakit kembali cover body yang tadi kita lepas.. Sebelum memasang cover body, jangan lupa memasang kabel-kabel  yang kita lepas (yaiyalah), wiring harness, kabel gas, kabel rem, koil, lambda sensor (sensor oksigen), ECT sensor, dll.. Lalu jika semua kabel sudah terpasang, coba nyalakan kontak mesin, liat indikator MIL/Check Engine. Jika setelah check engine selesai dan lampu menyala dengan kode-kode tertentu, harus dicek tuh.

Mampir kesini yuk untuk pengecekan dan kode-kode MIL untuk PGM-FI kita 😀 Tutorial Memeriksa & Menghapus kode DTC, Inisialisasi ECU, Reset TP, dan Altitude

Jika pengecekan sudah selesai, lanjutkan dengan pemasangan cover body dan lain-lainnya. Starter mesin, dan coba ajak jalan-jalan keliling komplek.. Dan rasakan bedanya 😀 hehehe.

Next, upgrade part CVT, pengoptimalan pendinginan CVT, dan perhitungan fuel consumption setelah bore up daily 56mm ini..

WP_20141019_002

Ngisi BBM dulu broo! Isilah BBM sesuai dengan spesifikasi mesin, dan kurangi konsumsi BBM bersubsidi!

Biaya-biaya

  • Piston Kawasaki Blitz Joy R, Original, Made in Thailand – 115 rb
  • Ring-set Piston Kawasaki Blitz Joy R, Original, Made in Thailand – 115 rb
  • Pen piston Kawasaki Kaze R, 13 mm – 20 rb
  • Paking bawah – 2 rb
  • Paking atas – 13 rb
  • Paking Knalpot – 10 rb
  • Coolant AHM – 17,5 rb
  • Ongkos tukang bubut – 85 rb
  • Ongkos bongkar pasang – Gratissss, ngerjain sendiri di rumah.

Semoga Bermanfaat 😀

 

Pasang Throttle Body Verza 150 ke Vario 125

Sebenernya ini adalah post gue yang gue pindahin dari VARIOUS, untuk membagikan pengetahuan ke khalayak umum aja sih 😀 ehe. Btw sorry banget gue lama gak ngepost, entah mengapa gua gak mengebu-ngebu buat nge-blog, walaupun gua minat di bidang otomotif, terutama motor.

Capcuss..

Vario 125 ente udah bore up 140 cc? 150 cc? 170 cc? tapi throttle body masih stuck di ori vario 125? (24 mm), tenang ane punya alternatif solusi selain throttle body 26 mm PCX 150 yang super mahal itu (2.5 juta keatas). Kok bisa murah gan? Soalnya kita pakai produk lokal yang sebenernya bisa dipake di vario kite juga, udah ane buktiin kok karena berawal dari rasa penasaran ane ngeliat bentuknya  yang mirip-mirip. Sehingga kita gak perlu ganti leher angsa juga. Ane garis bawahin, gaperlu ganti leher angsa.

Sebelumnya, baca peringatan dari gue terlebih dahulu..

  1. Throttle Body Verza / MegaPro FI adalah 26 mm.
  2. Throttle Body ini gak punya Idle Air Screw Valve (IACV). Jadi cold start mesin gak ngegerung. (Nanti gue jelasin)
  3. Penggunaan throttle body ini mungkin meningkatkan gejala ngempos pada saat mesin masih dingin. (Karena di vario ane begitu)
  4. Lebih cocok untuk Vario 125 yang udah bore up. Kalau varionya masih standar ting-ting, penggunaan TB besar dapat menurunkan velocity di jalur intake mesin, ini akan mengurangi kemampuan homogenisasi BBM dengan udara jika jalur intake tidak didesain dengan baik.

Sudah dibaca peringatannya? Sudah dong 😀 Sekarang ane bakal jelasin step-by-stepnya


1. Modifikasi Intake Pipe (Leher Angsa)

Agar Intake Pipe vario 125 dapat menerima throttle body Verza dengan baik, maka perlu dilakukan modifikasi kecil dengan membesarkan lubang intake yang nempel dengan throttle body dan menambah daging di lubang intake yang nempel di throttle body. Bingung? Mending liat ilustrasi dibawah.

leher angsa baru

Modifikasi leher angsa Vario 125

Mulut leher angsa yang nempel di TB dibesarkan 2 mm kearah kiri (dari tampak penampang diatas), dari diameter 26mm menjadi 28 mm. Silahkan dibesarkan sesuai keinginan, mau dibesarkan mulutnya aja, atau mau dibesarkan sampai tengah atau mulut leher angsa yang nempel head.
Setelah itu, ditambah daging alumuniumnya sesuai ilustrasi. Bikin aja kelebihan banyak, supaya bisa dirapihin pake kikir atau bor tuner terserah, yang penting mulut leher angsa harus rata.
Boleh pakai leher angsa yang masih nempel di motor, atau beli baru, yang lama buat cadangan.. Untuk wtf lama, terakhir cek harga leher angsanya 300 rb, untuk wtf 2013 keatas sekitar 150 rb.

Perbedaan setelah dan sebelum di papas lobang intakenya (Kiri yang ori, kanan yang udah di papas)

Perbedaan setelah dan sebelum di papas lobang intakenya (Kiri yang ori, kanan yang udah di papas)


2. Perbesar selang intake!

Karena ukuran throttle body diperbesar, maka selang intake juga harus ikutan diperbesar dong. Supaya aliran fluidanya lancar. Solusi plug n playnya adalah selang intake milik pcx 150. Pasangnya tinggal buka selang intake ori vario lalu dipasangkan selang intake milik pcx 150. Namun karena cara ini cukup menelan biaya (harga selang intake PCX 150 lumayan euy!), cara murmer lain adalah dengan memakai selang radiator saja!

Tutorial penggunaan selang radiatornya silakan kesini: Ganti karet saluran udara berukuran besar Vario 125 PGM-FI, atau versi yang udah jadi bikinan mas Gisik juga bisa mampir kesini: G6 Air Intake Ver. 2 (Credit to Mas Gisik, http://gisikuntung.wordpress.com)

WP_20140928_004

Perhatikan Selang Intake, gue pakai selang radiator DIY. Terinspirasi dari blog Mas Gisik.


3. Perbandingan kedua throttle body.

Perbandingan TB

Kiri: Throttle Body Vario 125, Kanan: Throttle Body Verza

Bisa terlihat kan perbedaan antara kedua throttle body tersebut? Gedean yang mana? Ya beda 2 mm itu pengaruh banget lho!

holder kabel gas

Nah ini dia bagian throttle body yang nempel dengan selang intake. Oh ya, gue lupa ngasih tau kalo holder selang gas (yang gua tandain merah) itu bisa dituker lho, Karena model kabel gas Verza itu push-pull, maka lobang holder kabel gasnya ada dua. Cara nukernya gampang kok. Bongkar dulu throttle bodynya, abis itu dibuka pakai obeng ketok. Tukar kedua holder gas tersebut, lalu pasang lagi bautnya.

Dengan menukar holder kabel gas, maka posisi kabel gas tidak akan mentok ke bagasi. (seperti gue sebelumnya :D)


4. Kenapa harus nambah daging di leher angsa?

Karena ukuran throttle body verza ini lebih besar, sehingga o-ring throttle body posisisnya sedikit bergeser pula. Ditambahin daging untuk menutup pergeseran o-ring throttle body verza, karena leher intake vario 125 sudah tidak sanggup lagi untuk menutup kelebihan o-ring tsb, yang mengakibatkan kebocoran angin.. Perhatikan gambar dibawah supaya jelas..

WP_20141004_020

Liat kan o-ring yang keluar itu.. Nah nambah daging buat nutup kelebihan area itu.. Bisa sih gak usah di tambah daging, yaitu pakai solusi murah meriah dengan engine sealant yang warna merah ataupun yang warna hitam. Murah, dengan harga 10 rb rupiah bisa nambal kebocoran itu puluhan kali.. ehehe 😀


Nah, demikian penjelasan gue tentang pemasangan throttle body verza 150 ke vario 125. Kalo ada tanggapan atau pertanyaan, silakan isikan di kolom komentar 😀 Terima kasih..

Salam dari si ganteng :D

Salam dari si ganteng 😀